![]() |
Kemenkes RI. mengawal progres pengembangan bahan baku obat dan pendampingan produk sesuai Empat Pilar, yaitu: Bioteknologi, Vaksin, Natural dan Bahan Baku Obat Kimia. |
JamuDigital.Com- PIONER MEDIA ONLINE & MARKETPLACE JAMU INDONESIA. Sebagai dukungan pengembangan bahan baku natural, Kementerian Kesehatan RI. melaksanakan sejumlah hal strategis, antara lain: Fasilitasi Penelitian Pengembangan Bahan Baku Natural, Penyusunan Formularium OHT dan Fitofarmaka, Hilirisasi Penelitian dan Business Matching pengembangan Bahan Baku Natural dengan industri.
Demikian diungkapkan oleh Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian Kemenkes, Dra. Agusdini Banun Saptaningsih, Apt, MARS pada saat wawancara dalam rangka Penyusunan Buku Putih "Kajian Kebijakan Pengembangan Obat Tradisional Indonesia" oleh Direktorat Penelitian Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, pada 6 Januari 2021.
Memaparkan makalah berjudul "Kebijakan dalam Mewujudkan Kemandirian Bahan Baku Obat Tradisional," Agusdini Banun Saptaningsih menjelaskan bahwa Strategi pengembangan Bahan Baku Obat (BBO) dengan:
- Mendorong pelaksanaan transformasi industri farmasi dari industri farmasi formulasi menjadi industri famasi berbasis riset.
- Menigkatkan priroritas penggunaan bahan baku obat produksi dalam negeri antara lain: dengan penerapan TKDN pada pengadaan obat.
- Melakukan koordinasi sinergisme ABGCI (Academic-Business, Government-Community-Inovator) terkait pengembangan bahan baku obat dan vaksin di industri farmasi.
- Memfasilitasi Health Business Forum dan Business matching untuk mendorong hilirisasi produk bahan obat.
- Mengawal progres pengembangan bahan baku obat dan pendampingan produk sesuai Empat Pilar, yaitu: Bioteknologi, Vaksin, Natural dan Bahan Baku Obat Kimia.
Berita Terkait: Kemenkes Fasilitasi Kemandirian BBOT
Ikut menggali informasi pada kegiatan diatas antara lain: Prof. Drs. Subagus Wahyuono, Apt., MSc., PhD, Ketua Tim Peneliti, Fouder JamuDigital, Karyanto, Tim Periset, seperti: Prof. Dr. Mae Sri Hartati, Apt., MSi. (Fakultas Kedokteran-Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM), dr. Ulfatun Nisa (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional, Tawangmangu), Arko Jatmiko Wicaksono, Apt., MSc.
Prof. Drs. Subagus Wahyuono menjelaskan nantinya Buku Putih "Kajian Kebijakan Pengembangan Obat Tradisional Indonesia" akan dibagikan kepada stakeholders terkait, agar dapat dijadikan masukan dalam pengembangan obat tradisional, yang potensinya sangat besar. Redaksi JamuDigital.Com