 |
| Membuat perubahan berskala nasional tidak mudah. Namun, bukan berarti mudah menyerah. Tetap semangat mendorong Kemandirian Obat Nasional. |
JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Menggaungkan semangat mewujudkan Kemandirian Obat Nasional tidak boleh lelah, tidak boleh mudah putus asa. Karena, potensi sumber alam Indonesia dalam bentuk mega biodiversitas sangat mungkin untuk mereduksi ketergantungan importasi bahan baku obat kimia.
Saatnya Indonesia juga merdeka di bidang obat, tidak tergantung oleh produsen bahan baku obat dari negara lain. Kondisi ini sangat rentan, baik dari aspek finansial, dan juga aspek kontinyuitas ketersediaan bahan baku obat. Saat pandemi COVID-19 ini, dapat dipetik sebagai pelajaran berharga.
Salah satu alternatif yang dapat segera dijadikan solusi adalah pemanfaatan keaneka ragaman hayati Indonesia, sebagai bahan baku obat alami untuk dijadikan obat herbal yang berbasis uji klinik sehingga menjadi OMAI Fitofarmaka yang sudah melalui Uji Klinis. Memiliki evidence based medicine-EBM (proses yang digunakan secara sistematik untuk melakukan evaluasi, menemukan, mereview, dan memanfaatkan hasil-hasil studi sebagai dasar pengambilan keputusan klinis).
OMAI dapat menjadi pengobatan unggulan di pelayanan kesehatan nasional, dan menjadi pintu masuk kemandirian obat nasional. OMAI juga sudah sukses dipasarkan di pasar global, baik di pasar OTC dan Ethical.
Strategi apa yang perlu ditempuh, dukungan seperti apa yang diperlukan, apa kendalanya, seberapa besar potensinya? Karyanto, Founder JamuDigital akan mengupasnya pada Webinar PHARMAPRENEUR NASIONAL 2021 dengan tema: "Potensi Herbal Indonesia untuk Kemandirian Obat Nasional Era Digital".
Webinar yang diselenggarakan oleh INDONESIAN Training Centre ini akan dilaksanakan pada Minggu, 5 September 2021, pukul 08.00-11.00 WIB. Menggunakan Zoom Meeting.
- Pendaftaran: Kontak Person (Diah): 085783088552
