Peneliti Terus Kembangkan dan Telusuri Potensi Hayati di Indonesia
Tanggal Posting : Selasa, 21 Juni 2022 | 10:42
Liputan : Redaksi JamuDigital.Com - Dibaca : 1545 Kali
Peneliti Terus Kembangkan dan Telusuri Potensi Hayati di Indonesia
Saintis di bidang farmasi Raymond Tjandrawinata mengungkapkan bahwa para saintis Indonesia telah menelusuri wilayah Indonesia untuk mencari bahan baku terbaik untuk diolah menjadi fitofarmaka.

JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Bukan rahasia lagi bila Indonesia memiliki kekayaan tanaman yang bermanfaat bagi kesehatan. Para peneliti pun terus menelusuri potensi hayati Indonesia untuk menemukan lalu menciptakan produk obat yang secara ilmiah--baik uji preklinik dan uji klinik-terbukti berkhasiat dan aman alias fitofarmaka.

Saintis di bidang farmasi Raymond Tjandrawinata mengungkapkan bahwa para saintis Indonesia telah menelusuri wilayah Indonesia untuk mencari bahan baku terbaik untuk diolah menjadi fitofarmaka. Salah satu temuan tanaman yang terbaik dari Tanah Air untuk menjadi obat antidiabetik adalah kayu manis.

"Seperti ini, Inlacin ini kan asalnya dari Gunung Kerinci, kayu manis. Kita coba kayu manis di semua daerah di Indonesia maupun di luar negeri, di Sri Lanka, di India, paling bagus rupanya dari Kerinci," kata Raymond yang menjabat sebagai Director of Research & Business Development Dexa Group itu.

Inlacin hanyalah salah satu contoh fitofarmaka yang dikembangkan industri farmasi Indonesia dengan menggunakan bahan alam Tanah Air. Masih ada juga fitofarmaka untuk mengatasi tukak lambung hingga obat berbahan alam yang memperlancar sirkulasi darah.

Raymond mengungkapkan bahwa itu adalah upaya para saintis telah melakukan riset dan pengembangan untuk menciptakan produk berdaya saing dan tak kalah dengan obat konvensional impor.

"Para saintis kami telah melakukan berbagai macam upaya yang disebut sebagai portofolio program yang akan diluncurkan di kemudian hari. Mulai dari OHT (Obat Herbal Standar) hingga ke fitofarmaka," ujar Raymond mengutip keterangan resmi dari Dexa Group.

Mengingat sudah dilakukan uji preklinik dan praklinik, maka obat fitofarmaka sudah terstandarkan dan memenuhi kriteria ilmiah. Jadi, tak perlu diragukan soal keamanan dan khasiat.

"Karena itu tidak kalah dengan obat kimiawi. Karena kalau sudah dilakukan riset secara farmakologi molekuler, tidak kalah dengan obat kimia yang diimpor dari luar negeri," tambah Raymond. (Sumber Berita: https://www.liputan6.com/health/read/4978115/kembangkan-obat-berbahan-alam-saintis-telusuri-potensi-hayati-indonesia ). Redaksi JamuDigital.Com


Kolom Komentar
Berita Terkait

JAMU DIGITAL: MEDIA JAMU, NOMOR SATU

Tentang Kami

@ Copyright 2024. All Right Reserved.  www.jamudigital.com

  Link Media Sosial Jamu Digital: