Periset BRIN Tengah Kembangkan Kacang Koro Sebagai Bahan Baku Mycoprotein
Tanggal Posting : Selasa, 13 Juni 2023 | 11:03
Liputan : Redaksi JamuDigital.com - Dibaca : 872 Kali
Periset BRIN Tengah Kembangkan Kacang Koro Sebagai Bahan Baku Mycoprotein
Pemanfaatan kacang Koro (Canavaria ensiformis) sebagai bahan baku mycoprotein tengah dikembangkan oleh BRIN.

JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Protein merupakan sumber nutrisi yang sangat penting dalam pertumbuhan manusia. Fungsi utama protein bagi tubuh diantaranya yaitu sebagai sumber energi dan membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Bagi pertumbuhan anak-anak, kebutuhan akan protein tinggi sangat diperlukan untuk perkembangan tubuh dan otaknya.

Dalam Kunjungan Industri ke PT. Yasa Jamur Sriwijaya pada Senin (12/6) di Cimahi, Bandung. Dandy Yusuf, periset Pusat Riset Mikrobiologi Terapan menyampaikan, pemanfaatan kacang Koro (Canavaria ensiformis) sebagai bahan baku mycoprotein tengah dikembangkan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional melalui Pusat Riset Mikrobiologi Terapan.

Dilansir melalui laman BRIN, kami tengah mengidentifikasi potensi kapang asal tempe untuk hidup pada kacang Koro. Kami telah melakukan riset untuk mengembangkan kacang Koro menjadi bahan baku mycoprotein.

Kami telah memperoleh isolat kapang potensial dari Tempe dan Oncom tradisional Indonesia. Saat ini kami tengah melakukan proses lanjutan untuk menghasilkan bubuk tinggi protein lewat proses fermentasi dan defatisasi, jelas Dandy.

Lebih lanjut Dandy menerangkan bahwa kacang Koro mengandung 30% protein. Ketika kacang Koro difermentasi kemudian setelah itu melewati proses maserasi dan sonikasi maka diharapkan ada 60% kandungan protein yang dihasilkan sehingga.

Sesuai standar CODEX, kandungan minimal 60% protein dalam suatu bahan pangan dapat diklaim sebagai produk high protein, kata Dandy.

Pemilihan kacang Koro sebagai bahan baku pembuatan mycoprotein yang mempunyai kandungan protein yang tinggi adalah sebagai upaya memanfaatkan komoditas lokal sehingga tidak perlu mengimpor bahan baku dari luar.

R. Haryo Bimo Setiarto periset Pusat Riset Mikrobiologi Terapan yang juga tergabung dalam tim penelitian ini mengatakan bahwa target selanjutnya dari riset ini adalah memperbaiki kualitas mycoproteinnya dan juga penguatan pengolahan.

Harapan kami akhir tahun ini ada prototype sample. Sehingga di tahun berikutnya riset ini akan berkembang untuk menentukan olahannya akan seperti apa, ujar Haryo.

Kunjungan industri ini merupakan implementasi dari kerjasama yang telah terjalin antara Pusat Riset Mikrobiologi Terapan BRIN dan PT. Yasa Jamur Sriwijaya.

Ruang lingkup kerjasama yang tengah dijalani diantaranya adalah melakukan penelitian dan pengembangan teknologi produksi mycoprotein sel tunggal melalui fermentasi menggunakan komoditas lokal; membuat formulasi produk daging analog berbasis mycoprotein sel tunggal; dan membuat prototipe daging analog berbasis mycoprotein sel tunggal.

Direktur PT. Yasa Jamur Sriwijaya, Widya Putra menambahkan bahwa tujuan dari kerjasama ini adalah untuk memberikan terobosan baru menghasilkan protein yang sustainable dan lebih terjangkau harganya.

Idenya adalah mengganti weight protein yang biasanya impor yang tentunya dengan harga lebih mahal.

Intinya dari kerjasama ini adalah menghasilkan sumber protein dengan harga lebih terjangkau dan proteinnya lebih bagus. Harapannya bisa menjadi solusi stunting untuk negara kita, pungkas Widya. Redaksi JamuDigital.Com


Kolom Komentar
Berita Terkait

JAMU DIGITAL: MEDIA JAMU, NOMOR SATU

Tentang Kami

@ Copyright 2024. All Right Reserved.  www.jamudigital.com

  Link Media Sosial Jamu Digital: