Pengawalan Distribusi, Kesuksesan Vaksinasi COVID-19
Tanggal Posting : Sabtu, 30 Januari 2021 | 04:36
Liputan : Redaksi JamuDigital.Com - Dibaca : 1594 Kali
Pengawalan Distribusi, Kesuksesan Vaksinasi COVID-19
Jika masyarakat mendukung program vaksinasi COVID-19 dan melaporkan jika ada KIPI, maka peluang mencapai herd immunity semakin besar.

JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Badan POM terus mengawal agar program vaksinasi COVID-19 berjalan lancar di seluruh Tanah Air, termasuk memastikan kesiapan sarana distribusi vaksin- yang merupakan salah satu faktor penting suksesnya vaksinasi COVID-19.

"Saya dan tim Badan POM selama sehari ini mengunjungi sarana distribusi vaksin Sinovac yang saat ini digunakan dalam program vaksinasi COVID-19 agar kita segera keluar dari pandemi ini," ungkap Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito saat konferensi pers "Pengawalan Badan POM untuk Keamanan dan Mutu Vaksin di Jalur Distribusi Program Vaksinasi", pada Jumat, 29 Januari 2021.

Kegiatan ini dilakukan di kantor PT. Bio Farma dan merupakan kegiatan terakhir dalam rangkaian pemeriksaan kesiapan distribusi vaksin ke beberapa Instalasi Farmasi Pemerintah (IFP) di Jawa Barat, yaitu: IFP Provinsi Jawa Barat, Instalasi Farmasi Kabupaten Bandung dan Puskesmas Kutawaringin Bandung.

Badan POM, sesuai tugas dan fungsinya, melakukan pengawalan terhadap aspek keamanan dan mutu vaksin di setiap jalur distribusi, dimana sarana distribusi harus menerapkan Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB).

Secara proaktif, Badan POM memperkuat proses pengawasan distribusi vaksin oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan POM di seluruh Indonesia guna memastikan mutu vaksin tetap terjaga baik hingga digunakan untuk masyarakat.

"Vaksin COVID-19 harus dijaga suhu penyimpanan dan pengirimannya untuk mencegah kerusakan. Vaksin merupakan produk rantai dingin yang memerlukan pengelolaan sesuai prinsip Cold Chain Product dan CDOB di sepanjang jalur distribusi hingga digunakan untuk masyarakat," jelas Kepala Badan POM sebagaimana dipublikasikan di web Badan POM.

Vaksin COVID-19 didistribusikan oleh PT. Bio Farma ke IFP Provinsi yang selanjutnya akan didistribusikan ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan melalui IFP Kabupaten/Kota.

Dalam proses distribusi, sesuai Peraturan Pemerintah No 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian, IFP dikategorikan sebagai Fasilitas Distribusi yang mengelola Sediaan Farmasi sehingga dalam operasionalnya harus menerapkan pedoman CDOB dalam menjaga keamanan, khasiat dan mutu obat.

"Kami mendorong Pedagang Besar Farmasi (PBF) PT Bio Farma agar konsisten memperhatikan proses pendistribusian dan pengelolaan vaksin sesuai cara yang baik (good practices) maupun SOP, panduan, pedoman yang berlaku serta dapat segera melakukan tindakan koreksi jika terdapat ketidaksesuaian," jelas Penny K. Lukito didampingi Direktur Utama PT. Bio Farma, Honesty Basyir.

Badan POM senantiasa menjalin koordinasi dan kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan guna menyukseskan program vaksinasi COVID-19 sesuai tugas dan fungsinya.

"Jaminan terhadap keamanan, khasiat dan mutu vaksin merupakan tanggung jawab bersama. Pengelolaan vaksin yang baik akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap vaksin dan vaksinasi," tegas Kepala Badan POM.

Selain membahas pengawalan distribusi vaksin, Penny K. Lukito juga membahas peran penting masyarakat untuk keluar dari pandemi ini. Jika masyarakat mendukung program vaksinasi dengan ikut divaksin dan melaporkan jika ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) maka peluang Indonesia mencapai Herd Immunity semakin besar.

"Efektivitas vaksin baru bisa kita dapatkan kalau semua mengikuti vaksinasi sesuai rencana pemerintah untuk mencapai Herd Immunity," jelas Kepala Badan POM. Setelah dilakukan vaksinasi, masyarakat harus tetap menerapkan protokol kesehatan 5M: Memakai masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan, Membatasi mobilitas, dan Menjauhi kerumunan. Redaksi JamuDigital.Com


Kolom Komentar
Berita Terkait

JAMU DIGITAL: MEDIA JAMU, NOMOR SATU

Tentang Kami

@ Copyright 2024. All Right Reserved.  www.jamudigital.com

  Link Media Sosial Jamu Digital: