![]() |
Akhmad Saikhu, SKM, MSc.PH, Kepala B2P2TOOT pada Seminar Tematik Online dengan tema: Potensi Sumber Daya Genetik Tanaman Indonesia untuk Penanggulangan COVID-19. |
JamuDigital.Com -PIONER MEDIA ONLINE & MARKETPLACE JAMU INDONESIA. Akhmad Saikhu, SKM, MSc.PH, Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) pada Seminar Tematik Online yang diadakan pada Minggu,10 Mei 2020 dengan tema; "Potensi Sumber Daya Genetik Tanaman Indonesia untuk Penanggulangan COVID-19" memaparkan berbagai data RISTOJA yang sangat potensial untuk obat herbal.
Dalam makalahnya berjudul "Potensi Tanaman Herbal sebagai Immunobooster dan Obat Antiviral" dijelaskan beragam potensi tanaman yang dapat dijadikan bahan obat herbal di masa datang.
Jumlah Etnis di Indonesia sebanyak 1.068 (BPS, 2010), Etnis dengan populasi lebih dari 2.000 individu berdiam/tinggal di homeland menjadi Responden RISTOJA. Pada RISTOJA 2012: 209 etnis, 2015: 96 etnis, dan 2017:100 etnis. RISTOJA: 405 etnis didata kearifan lokal Etnomedicine.
Misalnya, Data RISTOJA Ramuan Kebugaran (Immunomodulator). Tahun 2015: Jumlah etnis yang memiliki ramuan kebugaran: 39, Jumlah ramuan kebugaran: 97. Tahun 2017: Jumlah etnis yang memiliki ramuan kebugaran: 31, Jumlah ramuan kebugaran: 60. Sebaran etnis yang memiliki ramuan kebugaran: ada 260 Spesies Tanaman Obat untuk Kebugaran.
Data RISTOJA yang berkaitan dengan virus, indikasi terkait virus didefinisikan sebagai penyakit-penyakit sebagai berikut: 1. Dompo-Herpes, 2. Flu-Masuk Angin, 3. Gondengan-Parotitis, 4. HIV-AIDS, 5. Sakit Kuning-Liver, 6. Campak.Sebaran Etnis yang memiliki Ramuan Antivirus: 660 Spesies Tanaman Obat untuk Terkait Virus.
Beberapa penelitian terkait herbal sebagai immunomodulator dan antivirals. Pengaruh Pemberian Ramuan Tanaman Obat Temulawak, Kunyit, Meniran, dan Ekinase Terhadap Aktivitas Immunomodulator Mencit (Ikayanti, MS, dkk).
Secara empiris tanaman obat digunakan dalam bentuk kombinasi ramuan/campuran. Pengaruh tanaman obat temulawak, kunyit, meniran, dan ekinase terhadap respons imun perlu dikaji untuk mengetahui aktivitasnya dalam bentuk ramuan. Mengkaji pengaruh ramuan terhadap aktivitas proliferasi limfosit dan kadar IFN-γ pada mencit jantan galur Swiss.
Hasil penelitian: Ekstrak ramuan mampu meningkatkan aktivitas proliferasi limfosit pada sel limfosit limpa. Perbedaan secara bermakna dibandingkan kontrol negatif muncul pada seluruh variasi dosis. Aktivitas proliferasi tertinggi ditunjukkan oleh ekstrak ramuan dengan dosis 1.000 µg/ml.
Uji Klinis Formula Jamu Temu Lawak, Kunyit, dan Meniran Terhadap Kebugaran Jasmani (Fajarnovianto). Keamanan Jamu: Formula jamu yang terdiri dari rimpang temu lawak, rimpang kunyit, dan herba meniran terbukti tidak mempengaruhi fungsi hati, ginjal, dan profil darah pada pemakaian 42 hari berturut-turut.
Kemanfaatan Jamu: Formula jamu yang terdiri dari rimpang temu lawak, rimpang kunyit, dan herba meniran dapat membantu meningkatkan kebugaran kardio vaskular subyek tetapi tidak bermakna untuk komposisi tubuh/indeks massa tubuh, fleksibilitas otot, dan kekuatan otot. Formula jamu: Temu lawak, kunyit, dan meniran dapat meningkatkan kualitas hidup subyek terutama untuk dimensi peranan fisik dan nyeri.
Rekomendasi FGD Pokja TOOT. Dalam masa Pandemi Covid19 ini perlu dilakukan penelitian dan kajian secara cepat dan tepat, dengan memanfaatkan Tanaman Obat Asli Indonesia sebagai bagian dari upaya penanggulangan Covid19.
Tanaman Obat Promising: Sambiloto, kunyit, temulawak, sambiloto, meniran, jambu biji, timi, vitex, jeruk, tanaman ber-katekin, kelor, ramuan SJ untuk kebugaran. Efekterapi: Antivirus, imunomodulator, antioksidan, ekspektoran, peningkat permaibilitas pembuluh darah. Redaksi JamuDigital.Com