![]() |
Dr. dr. Ina Rosalina Dadan, Sp.A(K), M.Kes, Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional, Kemkes RI., berbincang dengan Founder JamuDigital, Karyanto di Kantor Kemkes- Jakarta. |
JamuDigital.Com-PIONER MEDIA ONLINE & MARKETPLACE JAMU INDONESIA. Potensi Pengobatan Tradisional dan Obat Tradisional Indonesia dapat terus dikembangkan, agar menjadi keunggulan daya saing bangsa, tidak hanya untuk memenuhi aspek kesehatan, tetapi juga memberikan daya saing dalam aspek ekonomi, dan aspek sosial-budaya.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang hal diatas, Founder JamuDigital, Karyanto berbincang dengan Dr. dr. Ina Rosalina Dadan, Sp.A(K), M.Kes, M.H.Kes, Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional, Kementerian Kesehatan RI., di Kantor Kemkes Jakarta, pada Jumat, 28 Februari 2020.
Apasih sebenarnya Kesehatan Tradisional itu? Menurut WHO, pengertian Pelayanan Kesehatan Tradisional (Traditional Medicine) adalah: Gabungan pengetahuan, keterampilan dan praktik yang berdasarkan pada teori, keyakinan, dan pengalaman dari kebudayaan tertentu, baik yang dapat dijelaskan maupun tidak, yang digunakan dalam pemeliharaan kesehatan serta pencegahan, diagnosis, perbaikan atau pengobatan penyakit fisik dan mental
Berdasarkan YANKESTRAD (UU NO.36/2009 Tentang Kesehatan): Pengobatan dan/atau perawatan dengan cara dan obat yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun- temurun secara empiris yang dapat dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
Jenis Pelayanan Kesehatan, dapat dibagi menjadi dua, yaitu: Konvensional (mainstream) dan Non Konvensional: Tradisional, dan Non Tradisional. Sedangkan Tradisional, dapat dibagi lagi menjadi: Empiris, Komplementer dan Integrasi.
Berita Terkait: Diseminasi Hasil Penelitian Obat Tradisional
Berita Terkait: Menkes Dukung Pengobatan Tradisional dan Jamu
Pengobatan tradisional di Indonesia tentunya, juga harus disinergikan dengan Program Indonesia sehat, yang memiliki tiga komponen, yaitu: 1. Paradigma sehat; 2. Penguatan Pelayanan Kesehatan; 3. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
"Kami dipusat, harus merangkul semua SDM yang berkerja dilingkungan kesehatan tradisional. Baik Hatranya yang pendidikannya tidak konvensional. Baik yang Nakestrad pelayanan kesehatan tradisional. Dan semua pihak yang terkait kita libatkan," ungkap Dokter Ina Rosalina Dadan.
Terkait dengan tema Rapat Kerja Kesehatan Nasional Tahun 2020: "Promotif Preventif Membentuk SDM Unggul, Indonesia Maju 2045" yang dibuka oleh Menteri Kesehatan RI., pada 17-21 Februari 2020 d Jakarta, dr. Ina Rosalina Dadan menjelaskan bahwa potensi para tenaga kesehatan tradisional Indonesia dan obat tradisional Indonesia memiliki peluang dan potensi yang besar.
Yuk semua pihak duduk bersama, lanjut dr. Ina Rosalina Dadan, apa yang dapat kita lakukan. Kami juga ingin tahu, apa yang dilakukan oleh para pengobat tradisional, apa program-programnya.
Bagaimana para dokter yang sudah belajar herbal, bagaimana peracik Jamunya, bagaimana Naskestradnya, bagaimana Farmasisnya, dapat bersama-sama mengembangkan pengobatan tradisional Indonesia, harap dr. Ina Rosalina Dadan.
Keterangan Foto: Dr. dr. Ina Rosalina Dadan, Sp.A(K), M.Kes, M.H.Kes, Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional, Kemkes RI. berbincang dengan Founder JamuDigital, Karyanto membahas tentang Pengobatan Tradisional Indonesia.
Merujuk pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025 mengarahkan pada prioritas upaya promotif dan preventif. Dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 terdapat Program Indonesia Sehat, yaitu Paradigma Sehat, Penguatan Pelayanan Kesehatan, dan Jaminan Kesehatan Nasional.
Hal diatas sebagai upaya untuk mewujudkan masyarakat Indonesia berperilaku sehat, hidup dalam lingkungan sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Program Indonesia Sehat merupakan upaya promotif dan preventif melalui kegiatan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dan Gerakan Masyarakat untuk Hidup Sehat (Germas).
Direktorat Pelayanan Kesehatan Tradisional merupakan salah-satu unit kerja yang berada di bawah Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan yang sebagian besar kegiatannya mengarah kepada tujuan pencapaian Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan.
Berdasarkan hasil Riskesdas Tahun 2013, proporsi rumah tangga yang memanfaatkan pelayanan kesehatan tradisional sebesar 30,4% dengan jenis pelayanan yang paling banyak digunakan adalah keterampilan tanpa alat sebesar 77,8% dan ramuan sebesar 49%, keterampilan dengan alat 7,1%, dan keterampilan dengan pikiran 2,6%.
Kondisi ini menggambarkan bahwa pelayanan kesehatan tradisional mempunyai potensi yang cukup besar dan perlu mendapat perhatian yang serius sebagai bagian dari pembangunan kesehatan nasional.
Semua pihak yang terkait dengan pelayanan Kesehatan Tradisional harus saling bersinergi untuk mengarustamakan potensi ini, agar bermanfaat untuk menyehatkan bangsa, dan berdampak pula pada aspek ekonomi dan sosial-budaya. Potensi pasar obat tradisional, kini terbuka luas, seiring dengan gaya hidup back to nature dari masyarakat global. Redaksi JamuDigital.Com.