PT Gujati 59 Terus Tingkatkan Mutu agar Mampu Bersaing di Era Millenial
Lebih dari 30 UMKM Jamu dari berbagai daerah ikut pameran pada acara Progam Terpadu Pengembangan UMKM Berdaya Saing: Pencanangan Gerakan UMKM Jamu Berdaya Saing dan Herbal Indonesia Expo 2018 yang diselenggarakan oleh BPOM pada 11-12 Desember 2018, di Gedung SMESCO, Jakarta Selatan.
Pameran dan Panggung Edukasi Herbal Indonesia Expo 2018 resmi dibuka oleh Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen, Kesehatan dan Kosmetik, BPOM, Dra. Mayagustina Andarini, Apt., M.Sc., Selasa pagi, 09.45 WIB, di Gedung SMESCO, Jakarta Selatan, dihadiri wakil-wakil produsen Jamu, dari berbagai daerah di Indonesia, generasi millennial Jakarta dan sekitarnya.
Pada hari kedua, tanggal 12 Desember 2018, Menko PMK, Puan Maharani didampingi Menteri Koperasi dan UMKM, Puspayoga, dan Kepala BPOM, Penny K. Lukito, hadir untuk mencanangkan: Gerakan UMKM Jamu Berdaya Saing dan Herbal Indonesia Expo 2018.
Pameran ini diikuti oleh UMKM Jamu yang mengikuti program Pendampingan, dengan tujuan untuk membuka akses pasar serta membantu memberikan kesempatan memperkenalkan produk Jamu yang mereka produksi kepada masyarakat luas.
Salah satu produsen Jamu dari Jawa Tengah, tepatnya dari Sukoharjo yang ikut pameran Herbal Indonesia Expo 2018 adalah PT. Gujati 59 Utama.
Berikut ini wawancara khusus Redaksi JamuDigital.Com dengan Direktur Utama PT. Gujati 59 Utama, Ir. A. Agung Shusena, kemarin 20 Desember 2018:
Menurut Agung Shusena, pihaknya sudah beberapa kali ikut pameran yang diprakarsai BPOM. Tentu ini mencerminkan penilaian dari BPOM, bahwa Gujati 59 telah memenuhi syarat sebagai produk yang layak dan aman dikonsumsi, serta memenuhi segala ketentuan BPOM.
Baik dalam hal kandungan herbal pada Jamu, kemasan dan lain-lain. Disamping itu, untuk Jamu Serbuk PT Gujati, saat acara Herbal Indonesia Expo 2018 kemarin, juga mendapatkan Sertifikat CPOTB Bertahap.
Perkembangan Jamu ke depan, lanjut Agung Shusena, akan ditentukan oleh seberapa besar keberpihakan Pemerintah terhadap Jamu. Harapannya, Pemerintah betul-betul berpihak kepada kemajuan Jamu tradisional nusantara dengan kebijakan sebagai berikut:
- Peraturan-peraturan yang mendukung pertumbuhan Jamu, khususnya dari sektor UMKM yang merupakan mayoritas pelaku usaha Jamu
- Pemberantasan Jamu Ilegal dan/atau Jamu mengandung BKO agar lebih masif dan betul-betul tuntas. Karena ini sangat menghambat kemajuan Jamu.
- Pembentukan unit kerja yang lebih tinggi di Kementerian untuk menangani Jamu. Diharapkan setingkat Dirjen, setidaknya level Direktur.
Usulan itu, mengacu dari banyak negara, seperti di Thailand ditangani Dirjen, di China dan India justru setingkat Menteri. Kalau masih ditangani Kasubdit (dengan konsekwensi anggaran Kasubdit), maka Jamu rasanya sulit berkembang pesat, Agung Shusena menyampaikan usulannya.
PT Gujati 59 sendiri pada Tahun 2018 berencana untuk memenuhi CPOTB Kapsul, tetapi tidak terkejar. Mudah-mudahan di awal tahun 2019 dapat Sertifikat CPOTB Kapsul, sehingga pengembangan produk-produk kapsul untuk ekspor dapat ditingkatkan. Selain kapsul akan dikembangkan produk-produk yang sifatnya FMCG, semisal Kunyit Asam, Jahe dan lain-lain.
"Langkah strategis selain CPOTB Kapsul (untuk eskpor), dan follow up CPOTB Bertahap Serbuk, pada kondisi pasar yang sejujurnya boleh dikatakan stagnan untuk pasar Jamu, maka mau tidak mau harus menambah jumlah outlet ke outlet retail, seperti di wet market (pasar-pasar basah), yang selama ini belum digarap optimal," ungkap Agung Shusena terkait persiapan menghadapi tahun 2019.
Di era digital dengan style kekinian dari generasi millenial, Jamu memang harus terus dikembangkan sehingga sesuai dengan era zamannya. Redaksi JamuDigital.Com.
Link berita: http://www.jamudigital.com/berita?id=PT_Gujati_59_Terus_Tingkatkan_Mutu_agar_Mampu_Bersaing_di_Era_Millenial
Informasi Tentang GUJATI 59:
- Website : www.jamugujati.co.id
- Facebook : Djamoe Gujati LimaSembilan
- Instagram : @jamugujati59
- Whatsapp : 0813 9027 0595
- Call : (0271) 6594659 /081548494950
- Fax : (0271) 6594305. Adv.