Tahun 2022 Ini, Jamu Melenggang ke UNESCO, Atas Usulan Kemendikbud Ristek
Tanggal Posting : Selasa, 12 April 2022 | 02:43
Liputan : Redaksi JamuDigital.Com - Dibaca : 1366 Kali
Tahun 2022 Ini, Jamu Melenggang ke UNESCO, Atas Usulan Kemendikbud Ristek
Woooww kerean ini, Jamu melenggang ke UNESCO untuk ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia. Semoga hal ini makin memperkokoh eksistensi Jamu dan Jamu Dapat Mendunia!

JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU.  Pemerintah Indomesia tahun 2022 ini, mengusulkan agar Budaya Jamu Sehat ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia ke UNESCO. Woooow keren...ini! 

Adalah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) yang mengusulkan budaya Jamu Sehat sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) ke UNESCO.

Di Jawa Tengah (Jateng), budaya minum dan memproduksi minuman herbal ini, telah mendarah daging, bahkan sudah ditetapkan sebagai WBTB Tingkat Nasional 2019.

Dikutip dari Diskominfo Jateng, Sabtu 9 April 2022, Kabid Pembinaan Kebudayaan Disdikbud Jateng, Eris Yunianto mengatakan, pengusulan budaya minum jamu ke tingkat internasional, bermula dari Jateng.

"Dimulai pada 2018 oleh Gabungan Pengusaha (GP) Jateng yang difasilitasi oleh Disdikbud Jateng, mengusulkan Jamu sebagai WBTB. Kemudian Kamu Jateng ditetapkan Kemendikbud layak sebagai WBTB Indonesia, dengan SK No 362/M/2019 tanggal 24 September 2019," ujarnya, pada Jum’at 8 April 2022.

Dari penetapan tersebut, pada 2021 GP Jamu Indonesia mengusahakan agar Budaya Indonesia berkompetisi pada WBTB tingkat internasional melalui UNESCO.

Akhirnya, pada 7 April 2022, Kemendikbud menetapkan Budaya Minum Jamu sebagai Duta Indonesia berkompetisi dalam Intangible Culture Heritage (ICH) 2022.

Eris menjelaskan, Pemprov Jateng telah memasyarakatkan budaya minum Jamu sejak 2019. Itu dilakukan dengan membudayakan gerakan minum Jamu pada lima lokasi yakni, Setda Provinsi Jateng, Dinkes Jateng, Disdikbud Jateng, Diskop UKM, dan Disporapar Jateng.

"Kami juga menggelorakan gerakan Jamu Goes To School, Jamu Goes to University. Selain itu ada sembilan rumah sakit yang menyediakan pojok Jamu. Adapula anjuran kepada hotel untuk menyediakan welcome drink berbahan Jamu," imbuh Eris.

Direktur Eksekutif GP Jamu Jateng, Stefanus Handoyo Saputro mengatakan, masyarakat Jateng mempunyai pertalian kuat dengan Jamu. Selain dari sisi historisitas, banyak industri pengolahan jamu yang berada di Jateng.

"Jumlah industri ekstrak bahan alam (di Jateng) ada tujuh, Industri Obat Tradisional (IOT) ada 16, termasuk di dalamnya Sido Muncul, Jamu Jago, Borobudur, Deltomed dan Air Mancur," paparnya.

Selanjutnya, usaha Kecil Obat Tradisional (KOT) ada 153 unit, Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT) ada 264 unit. Sedangkan untuk jamu gendong, Stefanus menyebut ada ribuan.

"Di Jateng (jamu gendong) ada di Sukoharjo, Demak, Banyumas, dan sebagainya," tandasnya, lewat sambungan telepon. (Sumber Berita: https://wonogiri.pikiran-rakyat.com/gaya-hidup/pr-2234208603/sudah-mendarah-daging-kemendikbud-ristek-usul-budaya-jamu-sehat-masuk-wbtb-unesco?page=2). Redaksi JamuDigital.Com


Kolom Komentar
Berita Terkait

JAMU DIGITAL: MEDIA JAMU, NOMOR SATU

Tentang Kami

@ Copyright 2024. All Right Reserved.  www.jamudigital.com

  Link Media Sosial Jamu Digital: