![]() |
Presiden Indonesia, Joko Widodo telah berulang kali menegaskan perlunya kemandirian di bidang farmasi. Kemandirian di bidang obat. |
JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Tahun 2022 ini, diharapkan menjadi puncak pencapaian prosesi menuju kemandirian obat nasional berbasis hasil riset obat dari biodiversitas Indonesia, yaitu OMAI (Obat Modern Asli Indonesia).
Sinergisme PentaHelix untuk memutus rantai ketergantungan importasi bahan baku obat kimia menggema kencang, dan mendapat respon positif dari semua stakeholders yang terkait, dalam kurun empat tahun terakhir ini.
Jadi, tepat jika disebutkan bahwa Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) saat ini dapat menjadi terobosan untuk memulai memutus rantai ketergantungan importasi bahan kimia obat (BKO) yang masih mencapai sekitar 90%.
Produk OMAI yang 100 persen dari bahan alam Indonesia memenuhi banyak persyaratan untuk menuju kemandirian obat.
Dari aspek TKDN, ketersediaan mega biodiversitas Indonesia, aspek trust dokter dalam negeri dan luar negeri, adanya dukungan dari para stakeholders terkait, yaitu: (Kementerian Kesehatan, Badan POM, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Perhimpunan Dokter, Dewan Perwakilan Rakyat, Akademisi, Perhimpunan Dokter, Lembaga Konsumen, dan Media).
Nah. tahun 2022 ini, waktu yang sangat tepat- yang menjadi harapan kita semua untuk mewujudkan kemandirian obat nasional. Terlebih dalam upaya menyambut era new normal- ditengah pandemi COVID-19 yang masih menghantui dunia.
Adalah Presiden Indonesia, Joko Widodo yang telah berulang kali menegaskan perlunya kemandirian di bidang farmasi, "Kemandirian Obat menjadi titik lemah serius," ungkap Presiden Jokowi di depan anggota DPR/MPR RI., pada Agustus 2021 lalu.
Dalam ranah industri, ketergantungan industri farmasi Nasional terhadap bahan baku impor, salah satunya dapat ditekan, apabila pemerintah segera merealisasikan aturan mengenai tingkat kandungan dalam negeri atau TKDN. Regulasi TKDN ini sejalan dengan Inpres 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan.
Apalagi di berbagai negara maju, pengobatan herbal adalah salah satu terapi pendamping atau terapi utama yang banyak digunakan di klinik-klinik kedokteran. Oleh karena itu, pengobatan berbasis herbal modern telah diakui sebagai komponen penting dari perawatan kesehatan primer oleh WHO.
Dari aspek TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) yang mencapai lebih 90%, baanyak sekali dokter di dalam negeri dan luar negeri yang memberi apresiasi OMAI dengan meresepkan untuk puluhan ribu pasien.
Mengawali tahun 2022, Kemenperin mengajak pelaku Industri meningkatkan TKDN untuk mensukseskan substitusi impor. Tepatnya pada Senin, 3 Januari 2022. Pemerintah terus mendorong peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN) serta memperbesar untuk mewujudkan kemandirian sektor industri dalam negeri.
"Melalui kebijakan local content ini, diharapkan industri dalam negeri semakin berdaya saing di kancah global, serta mampu terus menopang perekonomian nasional. Kami juga terus mendorong, agar substitusi impor pada akhir 2022 bisa mencapai 35 persen," tegas Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, dalam siaran persnya.
Berikut ini jejak digital, OMAI Harus Segera Masuk JKN untuk Memulai Proses Kemandirian Obat Nasional:
- Baca: Presiden Jokowi: Kemandirian Obat Menjadi Titik Lemah Serius
- Baca: Presiden Jokowi: Jadikan Keragaman Hayati, Kebangkitan Industri Obat
- Baca: Presiden Jokowi Tinjau Pameran Obat Modern Asli Indonesia
- Baca: Kementerian Kesehatan Mendukung OMAI, Sektor Hulu dan Hilir
- Baca: Menkes: OMAI Telah Dieskpor ke Berbagai Negara
- Baca: Menperin Agus Gumiwang: OMAI Fitofarmaka Mampu Bersaing di Pasar Global
- Baca: Kepala Badan POM: Pengembangan OMAI di Pelayanan Kesehatan Formal Sangat Besar
- Baca: Pengadaan OMAI oleh Pemerintah Kunci Kemandirian Obat
- Baca: DPR RI Desak Fornas OMAI Digunakan untuk Program JKN
- Baca: Strategi Mendorong Pemanfaatan OMAI di FASYANKES Secara Nasional
- Baca: Dokter Pelopor Resepkan OMAI, Fornas Khusus OMAI Sedang Dikaji
- Baca: OMAI Masuk Dalam Tatalaksana Pasien COVID-19
- Baca: Dukungan OMAI Pada Instalasi Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit
- Baca: Daftar Obat Modern Asli Indonesia 2020
- Baca: OMAI Menerima Trofi Primaniyarta Award 2021
- Baca: 15 Faktor Pembeda Keunggulan Pusat Riset OMAI DLBS
- Baca: YLKI Mendesak Obat Herbal Teruji Klinis Masuk Fornas
Sederet stakeholders tersbeut diatas sudah sepakat bahwa OMAI dapat menjadi salah satu alternatif menuju kemandirian obat nasional. Nah. tahun 2022 ini, waktu yang sangat tepat- yang menjadi harapan kita semua untuk mewujudkan kemandirian obat nasional. Terlebih dalam upaya menyambut era new normal- ditengah pandemi COVID-19 yang masih menghantui dunia. Redaksi JamuDigital.Com