Kejadian lucu ketika mereka membaca kemasan Jamu untuk masuk angin- diterjemahkan trap the wind. |
JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Memperingati Hari Jamu Nasional 2021- "Memanfaatkan Peran Jamu untuk Memelihara Kesehatan Masyarakat", Media Jamu Indonesia-JamuDigital mewawancarai sejumlah tokoh Jamu Nasional untuk membahas berbagai peluang dan tantangan Jamu Indonesia.
Kali ini ditampilkan kisah ’Dosen Jamu’ yaitu Prof. Dr. Ir. C. Hanny Wijaya, M. Agr, Department of Food Science and Technology, Bogor Agricultural University (IPB University)- yang memiliki banyak pengalaman mengajar matakuliah Jamu dibeberapa universitas di luar negeri.
Model edukasi seperti ini, layak terus diperluas, agar para mahasiswa di berbagai universitas di Luar Negeri mengenal Jamu dan khasiatnya. Diharapkan, mereka itulah yang akan menjadi penyambung lidah tentang warisan budaya kesehatan tradisional asli Indonesia yaitu Jamu.
Sejak kapan ya... Prof. Hanny memberi matakuliah Jamu di universitas di luar negeri?
Pada tahun 2014 di National University of Singapore (NUS). Kemudian, sejak 2018- di Warsawa University of Life Sciences hingga sekarang. Sedang di Poznan Univeristy of Life Sciences, Poland- sejak 2020.
Bagaimana respon dari mahasiswa asing belajar Jamu?
"Cukup antusias, walau ada yang masih bingung dan kurang berminat, karena jauh dari budaya yang mereka pahami. Sejauh ini- so far so good, karena saya masih diminta mengajar kembali tahun ini," kenang Prof. Hanny.
Selain sesi kuliah, apa ada sesi praktek, visit ke industri Jamu, untuk mahasiswa-mahasiswa tersebut?
"Ada diskusi dan rubrik "praktek" simulasi walau tidak fokus pada Jamu. Di Polandia dan Singapore tidak ada pabrik Jamu. Pernah di tahun 2014, mahasiswa NUS melakukan kunjungan ke Indonesia dan berkunjung ke pabrik Jamu Sido Muncul di Jawa Tengah.
Pada saat dapat tatap muka, dapat mengenalkan contoh-contoh Jamu, dan pada saat mahasiswa mencoba banyak yang terkejut akan citarasanya sampai "riyep-riyep" matanya. Juga kejadian lucu ketika mereka membaca salah satu kemasan minuman "Jamu untuk masuk angin" yang diterjemahkan "trap the wind", kenang Prof. Hanny sambil tersenyum.
Apa usulannya untuk pengembangan Jamu ke depan? "Harus konsisten mengatasi stigma klaim tanpa dasar bukti ilmiah yang jelas dan dapat dipertanggung-jawabkan keabsahannya. Memadukan edukasi hal teknis ilmiah dan pemahaman sosial humaniora secara holistik agar terbangun citra Jamu yang terpercaya," saran Prof Hanny.
Ditengah pandemi COVID-19 yang melanda di seluruh dunia ini, pengajaran Jamu untuk mahasiswa di luar negeri tetap dilakukan oleh Proof. Hanny secara online. Redaksi JamuDigital.Com
- Berita Terkait: Jejak Digital Hari Jamu Nasional
- Berita Terkait: Pesan Penting Ketum GP. Jamu
- Berita Terkait: DownLoad Kuliah Prof. Hanny