Tanaman toga jahe dan sereh memiliki banyak khasiat untuk kesehatan dan perawatannya mudah. |
JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang berlangsung pada Sabtu, 26 Agustus 2023, Universitas Airlangga (UNAIR) bekerja sama dengan Universiti Teknologi Malaysia (UTM) melakukan International Community Development di Kangkar Pulai, Johor Bahru, Malaysia untuk mempromosikan tingkat kesehatan warga Flat Kenari, Selangor, Malaysia
Sasaran kegiatan ini adalah memberikan edukasi kepada warga di Flat Kenari yang berjumlah 1200 orang. Tim Fakultas Kedokteran UNAIR yang berjumlah 15 orang berkolaborasi dengan tim dari UTM sebanyak 5 orang.
Kegiatan yang disajikan dengan beragam bentuk, mulai dari menanam toga yaitu jahe dan sereh di kebun warga setempat hingga penyuluhan demam berdarah dan nutrisi.
Kegiatan yang digagas oleh World University Association Community Development UNAIR itu mengajak masyarakat di wilayah Flat Kenari untuk menanam tanaman obat. Lalu dilanjutkan dengan penyampaian informasi terkait macam-macam tanaman obat keluarga (toga) oleh Suciati SSi MPhil PhD Apt, staf pengajar dari Fakultas Farmasi UNAIR.
- Berita Terkait: Aplikasi Teman Bumil, Diganjar Penghargaan Pencegahan Stunting
- Berita Terkait: Minyak Boreh Kekinian NOKILIR, Inovasi Dua Ahli Farmasi Indonesia
- Berita Terkait: 10 Buah Ini Dapat Meredakan Nyeri Sendi Pada Tubuh
Dikutip dari laman resmi Universitas Airlangga, Suciati memaparkan pentingnya mempunyai tanaman toga di sekitar rumah. Ia juga menjelaskan tentang tiga jenis tanaman toga, yaitu jahe, kunyit, dan sereh. Selain itu, Suciati juga mengajari para ibu rumah tangga yang tinggal di Flat Kenari cara membuat minuman dari kunyit asam.
"Tanaman toga yang kami pilih adalah jahe dan sereh. Karena khasiatnya untuk kesehatan cukup banyak dan perawatannya mudah," tutur Prof Dewi Melani Hariyadi SSi MPhil PhD Apt yang ikut menanam sereh bersama warga.
Tujuan dari kegiatan ini untuk mempromosikan kesehatan di Flat Kenari yang sebagian warganya adalah warga negara indonesia (WNI). Kegiatan ini juga sesuai dengan goal SDG’s ke-3 yaitu Good Health and Wellbeing.
Deteksi Dini Demam Berdarah
Pada pengabdian masyarakat ini, tim UNAIR juga memberikan penyuluhan terkait pencegahan dan deteksi dini gejala demam berdarah kepada warga sekitar. Bahkan, agar menarik, kegiatan dibuat interaktif dengan berbagai kuis.
"Demam berdarah masih menjadi momok di bidang kesehatan, terutama untuk negara tropis. Malaysia, layaknya Indonesia juga membentang di area katulistiwa," jelas Dr Sulistiawati dr MKes.
Selain demam berdarah, yang juga masyarakat setempat butuhkan adalah pengetahuan tentang nutrisi. Yakni, nutrisi yang seharusnya anak-anak konsumsi untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal. Juga, menjaga konsumsi makanan saat dewasa agar tidak mudah terkena penyakit metabolisme.
"Yang kami sampaikan sederhana saja. Apa, sih, pengaruh konsumsi garam, gula, dan lemak terhadap kesehatan. Masyarakat perlu tahu itu. Agar sejak dini sudah dapat mengonsumsi garam dan gula dengan jumlah yang sesuai," ungkap Trias mahmudiono SKM MPH PhD.
Sementara itu, Rosli Ketua Komuniti Flat Kenari menyampaikan sangat senang dengan kegiatan pengmas yang digagas UNAIR dan UTM. "Karena ini baru pertama kali ada kegiatan penyuluhan tentang kesehatan dari orang luar Malaysia. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus berlangsung ke depannya," ucap Rosli. Redaksi JamuDigital.Com