![]() |
Kampung Herbal Rejowinangun, Yogyakarta (Aris Eko) |
JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Pandemi membawa berkah bagi warga Kampung Herbal Rejowinangun, Kecamatan Kotagede, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sentra jamu Kunyit Asem dan Beras Kencur ini kebanjiran permintaan dari masyarakat yang ingin meningkatkan kesehatan dan imunitas.
Berawal dari tradisi turun temurun usaha rumahan jamu gendong, kini Kampung Herbal Rejowinangun menjadi tujuan wisata kesehatan. Di kampung ini wisatawan disuguhi aneka jamu dan produk olahan rempah sekaligus edukasi herbal serta budaya.
Tak hanya pandai meracik jamu, dikutip dari www.kemenparekraf.go.id, Rabu, 27 April 2022, warga Kampung Herbal Rejowinangun juga tekun menanam rempah bahan baku jamu. Berikut ini fakta menarik Kampung Herbal Rejowinangun.
1. Bermula dari dua orang pembuat jamu
Kampung Herbal berada di RW 08 dan 09 Kelurahan Rejowinangun, Kotagede, Daerah Istimewa Yogyakarta. Bermula dari dua orang, kini sudah lebih 50 orang pembuat jamu. Mereka terlatih dan memiliki kemampuan meracik jamu dengan baik.
Jamu produksi warga Kampung Herbal Rejowinangun, Yogyakarta (Aris Eko)
2. Menanam rempah sendiri
Untuk memenuhi bahan baku, warga menanam aneka tanaman obat di sekitar halaman rumah. Antara lain kunyit, kencur, cabai, dawong, kencur dsbnya. Sedang bahan tambahan seperti asam, jeruk nipis, gula merah, gula pasir, cengkih, kayu manis dsbnya ada pemasoknya.
- Berita Terkait: Kabar dari Kamboja: Sok Sabay Obat Herbal Indonesia
- Berita Terkait: 15 Faktor Pembeda Keunggulan Pusat Riset OMAI DLBS
- Berita Terkait: NOSTEO dan NOKILIR Berikan Dukungan Pelatihan Deep Tissue Massage
3. Usung brand J’GER
Jamu gendong produksi Kampung Herbal Rejowinangun tak lagi diproduksi secara tradisional, namun sudah masal dengan alat-alat modern dengan kemasan yang menarik dan elegan. Tak ingin meninggalkan asal usul, mereka memilih mengusung brand J’GER atau Jamu Gendong Rejowinangun untuk menembus pasar lebih luas.
J’GER, brand jamu Kampung Herbal Rejowinangun, Yogyakarta (Aris Eko)
4. Menjadi welcome drink di hotel
Kini tak hanya dijual di rumah makan di Kelurahan Rejowinangun, J’GER juga sudah menembus pasar perhotelan sebagai welcome drink. Namun, karena hanya bisa bertahan satu sampai dua hari, mereka memilih pesanan untuk sekitar wilayah Yogyakarta. (Sumber Berita: https://www.obatnews.com/healthy-tourism/pr-4463294407/kampung-herbal-rejowinangun-sentra-jamu-welcome-drink-di-hotel?page=2 ).