Kabar dari Manila: Muslihat Menembus Pasar ASEAN, Tingkatkan Daya Saing
Tanggal Posting : Kamis, 12 Desember 2019 | 02:51
Liputan : Karyanto, Founder JamuDigital - Dibaca : 1984 Kali
Kabar dari Manila: Muslihat Menembus Pasar ASEAN, Tingkatkan Daya Saing
Gedung Philippine Heart Center berada di Kawasan East Avenue, Quezon City, Metro Manila.

JamuDigital.Com-PIONER MEDIA ONLINE & MARKETPLACE JAMU INDONESIA. Muslihat atau kiat agar sukses menembus dan mendongkrak kinerja ekspor produk obat herbal Indonesia ke ASEAN adalah melakukan analisa bisnis yang tepat, memetakan produk ekspor dan pasar tujuan. Serta terus-menerus meningkatkan keunggulan daya saing produk Anda!

Kali ini, saya mau menyelisik muslihat/atau kiat apa- yang perlu dilakukan, agar memiliki kesuksesan, jika memasarkan produk obat herbal Indonesia di ASEAN. Tentu ini bukan hal yang mudah, karena saya harus banyak bertemu dengan sejumlah stakeholders.

"Manila saya datang...," teriak saya dalam hati menyemangati diri sendiri, agar tetap antusias mengejar narasumber yang memiliki banyak informasi tentang seluk-beluk pasar obat herbal di Manila.

Saya mendarat di The Ninoy Aquino International Airport, pukul 6 waktu Manila, Rabu, 11 Desember 2019. Terbang tengah malam dari Jakarta selama 4 jam. Setelah mengurus bagasi, saya meluncur ke satu sudut kota Manila dan mampir di resto cepat saji Jollibee.

Setelah agak siang, saya melanjutkan ke kawasan CBD Ortigas Center di Pasig City untuk bincang-bincang seputar pasar herbal di Manila dengan tim dari perusahaan yang memasarkan produk obat herbal Indonesia di kawasan Manila. Selama menyusuri jalan-jalan di kota Manila, saya juga menemukan warga Manila naik Angkas- motor ojek, yang di Indonesia disebut Gojek.

Usai makan siang, saya menuju sebuah rumah sakit di kawasan East Avenue, Quezon City, Metro Manila untuk menemui seorang Dokter Ahli Pediatri.

Selama di Manila, saya menginap di Mercure Manila Ortigas Hotel, di Jalan: 45 San Miguel Ave, San Antonio, Pasig, Metro Manila, Philippines. Kota Manila, iklim dan suasana kotanya mirip dengan Jakarta. Jadi guys...sudah dapat nebak sendiri dong? Macetnya sama seperti di Jakarta.

Perjalanan dari bandara Soekarno Hatta Jakarta ke Manila tengah malam selama empat jam, dan lanjut aktifitas seharian, mata ini sudah seperti ditusuk jarum...ingin merem saja! Mau tidur dulu ya..! Tapi, saya posting dulu dech...muslihat apa agar sukses bisnis di pasar ASEAN!

Muslihat Pertama: Ciptakan nilai tambah pada produk obat herbal Anda, dan bangun tim kuat untuk memasarkan. Inilah langkah yang harus dilakukan. Perlu juga sih, mempertimbangan untuk menyesuaikan terhadap ’selera’ dan permintaan konsumen lokal tempat destinasi produk Anda.

Nah, strategi peningkatan daya saing produk agar sukses melenggang di pasar ASEAN mutlak tuh dilakukan. Inovasi produk dan dukungan data ilmiah menjadi keunggulan yang harus terus dikembangkan, mengingat konsumen di ASEAN semakin modern dan terpelajar.

Aspek dimensi- inovasi menjadi kata kunci menguasai pasar ASEAN, agar mampu menciptakan produk ber-added value tinggi, mampu bersaing melawan produk dari negara ASEAN lain.

Pilih Strategi Promosi dan Partner Bisnis yang Tepat
Muslihat Kedua
: Menetapkan taktik dan strategi promosi yang tepat dan memilih partner bisnis yang handal, dan jika sudah mampu- maka bikinlah perusahaan di setiap negara tujuan eskpor Anda.

Mengutip majalah Masyarakat ASEAN, Edisi 17: Ade Petranto, Direktur Kerja Sama Ekonomi ASEAN menyebutkan bahwa pada tahun 2017, tercatat sebanyak 720 perusahaan asal Indonesia telah melakukan ekspansi ke pasar ASEAN.

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan proses integrasi ekonomi berkesinambungan yang memiliki 5 karakteristik utama, yakni:

  • Ekonomi yang Terpadu dan Terintegrasi Penuh
  • ASEAN yang Berdaya Saing, Inovatif, dan Dinamis
  • Peningkatan Konektivitas dan Kerja Sama Sektoral
  • ASEAN yang Tangguh, Inklusif,serta Berorientasi dan Berpusat pada Masyarakat; dan
  • ASEAN yang Mengglobal

Karyanto Manila2

Keterangan Foto: Saya ketika baru mendarat di The Ninoy Aquino International Airport, Rabu pagi, pukul 6 waktu Manila, 11 Desember 2019. Perbedaan waktu dengan Jakarta- Manila lebih cepat satu jam.

Berdasarkan informasi dari ASEAN Economic Community Center (yang kini telah berubah menjadi Free Trade Agreement (FTA) Center), beberapa produk unggulan Indonesia yang sudah menguasai pasar ASEAN diantaranya: elektronik, otomotif, sawit, hasil hutan, tekstil dan produk tekstil, karet, udang, kakao, kopi, dan alas kaki.

Produk Indonesia yang banyak diminati di pasar ASEAN, namun belum dioptimalkan ekspornya: makanan olahan, peralatan medis, perhiasan, kerajinan, minyak atsiri, produk ikan, rempah-rempah, peralatan kantor, produk kulit, dan tanaman obat- obat herbal Indonesia.

Sejumlah perusahaan Indonesia yang memproduksi obat herbal dan Jamu- yang produknya sudah eksis di ASEAN, antara lain: Dexa Medica, Kalbe Farma, Martha Tilaar Group, Sido Muncul, Deltomed, Kino, Industri Jamu Borobudur, Air Mancur, Jamu Jago.

Muslihat Ketiga: Jangan melupakan pasar diaspora Indonesia. Diaspora Indonesia tersebar di berbagai kawasan dunia. Berdasarkan data dari situs diasporaindonesia.org, jumlah diaspora Indonesia sekitar delapan juta orang tersebar di berbagai negara.

Jangan malu, dan terus melaju membidik pasar ASEAN untuk memasarkan obat herbal Indonesia, karena resources Indonesia dalam bidang obat herbal Indonesia sangat dahsyat. Pundi-pundi devisa dapat mengalir deras dari sektor ini.

Keep browsing on..JamuDigital! Redaksi JamuDigital.Com


Kolom Komentar
Berita Terkait

JAMU DIGITAL: MEDIA JAMU, NOMOR SATU

Tentang Kami

@ Copyright 2024. All Right Reserved.  www.jamudigital.com

  Link Media Sosial Jamu Digital: