![]() |
Peserta Musda ASPETRI Jawa Barat ke-4 pada Kamis, 27 Februari 2020 di Bandung. |
JamuDigital.Com-PIONER MEDIA ONLINE & MARKETPLACE JAMU INDONESIA. Iis Sumiati terpilih sebagai Ketua DPD ASPETRI Jawa Barat periode 2020-2024 pada perhelatan Musda Pengda ASPETRI Jawa Barat ke-4, di Bandung, pada Kamis, 27 Februari 2020.
Ada dua kandidat calon Ketua ASPETRI Jawa Barat, yaitu: Dr. Jim Paul M. Ph.D., Dr.Hc. dan Iis Sumiati. Akan tetapi, Jim Paul M. mengundurkan diri, maka Iis Sumiati terpilih sebagai Ketua DPD ASPETRI Jawa Barat Periode 2020-2024 secara aklamasi.
Musda Asosiasi Pengobat Tradisional Ramuan Indonesia (ASPETRI) Jawa Barat ini, dihadiri sejumlah tokoh, antara lain: DR. drg. Marion, M.Epid (Kepala Bidang Pelayanan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat), Al-Anhar Gumay ASP, CHT (Ketua Umum Pengurus Pusat ASPETRI), Erna Setiyawati, SE, S.Ag.Kes (Ketua DPD GP. Jamu Jawa Barat), Dr. Adrian, CHT, LI, CNT (Ketua Lembakum Indonesia) dan Abah Alam (Sesepuh Jawa Barat).
DR. drg. Marion, M.Epid menyampaikan terimakasih kepada ASPETRI Jawa Barat yang sudah mengundang Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dan menyampaikan permohonan maaf, karena Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat tidak dapat hadir.
"Pertama-tama saya ucapkan selamat kepada penggurus ASPETRI Provinsi Jawa Barat yang pada hari ini melaksanakan musyawarah ASPETRI Jawa Barat, yang mana dua atau tiga tahun ini kami menunggu-nunggunya," ucap Marion.
Berita Terkait: Ketua ASPETRI: Program Meningkatkan Kualitas SDM Anggota
Pada kesempatan ini, Marion juga ingin menyampaikan beberapa hal terkait situasi dan kondisi kesehatan tradisional di Jawa Barat. Yang pertama (visi) dari pemerintah Jawa Barat adalah terwujudnya Jawa Barat juara lahir batin dengan inovasi dan kolaborasi.
Jadi titik beratnya itu pada inovasi dan kolaborasi. Inovasi ini harus. Ketika kita menggelola pelayanan kesehatan di Jawa Barat, kita harus mengelola dengan efektif dan efisien karena penduduknya sangat banyak.
"Penduduk Jawa Barat hampir mendekati 50 juta orang, itu data dari BPS. Untuk itu, perlu inovasi-inovasi dan kolaborasi. Jadi kolaborasi disini yang pertama pemerintah, kedua akademisi, ketiga masyarakat, keempat swasta, kelima media," ungkap Marion menambahkan.
Jadi kolaborasi berlima ini harus selalu bersama-sama. Jadi kalau dengan inovasi dan kolaborasi, maka Jawa Barat dapat menyelesaikan tugas di pelayanan kesehatan, sesuai target yang ditetapkan.
Keterangan Foto: Tamu undangan Musda ASPETRI Jawa Barat ke-4 pada Kamis, 27 Februari 2020 di Bandung.
Kemudian kedua (visi) yang masuk di bidang dalam kesehatan yaitu pelayanan manusia yang berbudaya, berkualitas, bahagia dan produktif, serta pelayan publik yang inovatif dan kreatif.
Gubernur Jawa Barat punya tagline Juara. Jadi puskesmas juara, rumah sakit juara, jadi diharapkan semua pelayanan kesehatan dapat masuk kategori juara yang mana sumber dayanya dapat menjadi terkemuka di Indonesia.
Sedangkan Al-Anhar Gumay, Ketua Umum PP ASPETRI menyampaikan beberapa program ASPETRI kedepan, yaitu meregistrasi ulang anggota ASPETRI agar menjadi teratur, membuat kartu tanda anggota yang memiliki kode khusus, meningkatkan sumber daya manusia agar anggota ASPETRI memiliki kompetensi baik, kemudian mensosialisasikannya kepada masyarakat mengenai ASPETRI. "Target saya pada 2020 ini, ASPETRI sudah hadir di setiap provinsi," harapnya.
Erna Setiyawati berharap ke depan ada kolaborasi atau kerjasama antara GP. Jamu dengan ASPETRI dalam pemasaran produk-produk yang dihasilkan oleh anggota GP. Jamu, khususnya di Jawa Barat. Mengingat ASPETRI ini adalah asosiasi yang memberikan ramuan tradisional Indonesia, di mana menurut peraturan Kemenkes bahwa disebutkan organisasi atau penyehat tradisional ini boleh memberikan ramuan berupa racikan sendiri maupun produk-produk dari industri yang sudah memiliki izin edar.
"Untuk itulah, khususnya GP. Jamu Jawa Barat hadir untuk sama-sama bergandengan tangan, kita bersatu-padu memajukan Jamu Indonesia dan ramuan tradisional Indonesia," harapnya. Redaksi JamuDigital.Com.