Cegah Kanker Sejak Muda, agar Bebas dari Risikonya
Tanggal Posting : Senin, 21 Juni 2021 | 06:54
Liputan : Redaksi JamuDigital.Com - Dibaca : 1749 Kali
Cegah Kanker Sejak Muda, agar Bebas dari Risikonya
dr. Helmin Agustina Silalahi, Medical Manager Kalbe Consumer Health, membawakan makalah Curcumin: Complementary dalam Tatalaksana Kanker.

JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Apakah jenis penyakit paling menakutkan? Salah satu jawabnya adalah Kanker! Penyakit ini telah membunuh jutaan jiwa. Yuks kenali sejak usia muda, agar terhidar dari resikonya.

Data World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa setidaknya satu dari lima laki-laki dan satu dari enam perempuan di dunia mengidap kanker. Kasus di Indonesia juga tidak kalah tinggi. Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, prevalensinya mencapai 1,79 per seribu penduduk.

"Betapa berbahayanya penyakit kanker ini, sehingga penting untuk mengedukasi diri mengenai pencegahannya," tegas Dr. Bagaswoto Poedjomartono, Md, Sp.Rad(K)RI, Sp.Kn, MKes., Departemen Radiologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan-UGM/RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.

Hal ini disampaikannya pada Health Talk Sesi-2 bersama H2, ICCC & PDHMI dengan tema: "Cegah Kanker Sejak Dini," Sabtu, 19 Juni 2021. Pembicara lainnya yaitu: dr Helmin Agustina Silalahi, Medical Manager Kalbe Consumer Health membawakan makalah "Curcumin: Complementary dalam Tatalaksana Kanker." 

Cara Mencegah Resiko Terjadinya Kanker

  • Jangan merokok, hindari rokok.
  • Jaga berat badan tetap ideal
  • Konsumsi makanan sehat
  • Makanan yang harus dihinadari
  • Olah raga secara rutin
  • Lindungi kulitmu dari paparan langsung matahari
  • Batasi minuman beralkohol
  • Lakukan vaksinasi untuk penyakit tertentu
  • Hindari perilaku berisiko
  • Periksakan kesehatanmu secara rutin

Cara lain Mencegah Kanker

  • Risiko keturunan: Jika ada orang tua atau keluarga yang kanker maka kemungkinan terkena kanker bisa terjadi
  • Menghindari makanan yang diasap atau di bakar
  • Menghindari minuman ber-alkohol
  • Menghindari makanan dengann zat pewarna
  • Makan makanan berserat
  • Olah raga rutin
  • Minum vitamin A, C, E
  • Perilaku sex sehat

Kanker, secara umum sebab yang pasti belum diketahui, terdapat risiko kanker, tentang genetic kanker, gaya hidup dan kejadian kanker. Opsi pengobatan kanker, konvensional sistemik intra-vena dan local regional intra-arterial targeting tumor organ. Herbal terapi dan yang kemungkinan di dapatkannya. Cara mengurangi/mencegah kejadian kanker.

Menyajikan presentasi berjudul "Informasi umum tentang Kanker: Genetic dan Gaya hidup serta cara Mencegah Kanker sejak Dini,"  Dr. Bagaswoto Poedjomartono menjelaskan bahwa data Globocan, 2018, angka kejadian kanker di Indonesia meningkat terus baik kasus baru maupun angka kematianya.

Tahun 2018 kasus baru tercatat 348.809 dan pada tahun 2020 menjadi 396.914. Angka kematian akibat kanker 2018, 207.210 pada tahun 2020 menjadi 334.511 kasus. Dapat memberikan dampak ketidak stabilan keluarga, anak terkendala mendapat air susu ibu (ASI), kesulitan finasial, akibat kerja terganggu, misalnya ayah atau ibu yang sakit dan meninggal akibat kanker ini.

Secara luas kasus penyakit kanker ini dapat berdampak pada kondisi sosial, ekonomi masyarakat dan akhirnya pada negara.

Pengobatan kanker tergantung jenis kankernya, ada pengobatan metode konvensional dan ada metode baru. Ada yang lewat intra vena atau sistemik terapi ada yang lewat arteri atau local regional terapi atau targeting tumor organ terapi.

Kanker Payudara. Kanker payudara adalah penyakit di mana sel-sel ganas (kanker) terbentuk di jaringan payudara. Riwayat keluarga kanker payudara dan faktor lain meningkatkan risiko kanker payudara. Kanker payudara terkadang disebabkan oleh mutasi (perubahan) gen yang diturunkan.

Penggunaan obat-obatan tertentu dan faktor lain menurunkan risiko kanker payudara. Tanda-tanda kanker payudara termasuk benjolan atau perubahan pada payudara. Tes yang memeriksa payudara digunakan untuk mendeteksi (menemukan) dan mendiagnosis kanker payudara.

Jika kanker ditemukan, tes dilakukan untuk mempelajari sel kanker.  Faktor-faktor tertentu mempengaruhi prognosis (peluang pemulihan) dan pilihan pengobatan.

Prognosis (peluang pemulihan) dan Pilihan Pengobatan tergantung Hal-hal berikut:

  • Stadium kanker (ukuran tumor dan apakah hanya di payudara atau telah menyebar ke kelenjar getah bening atau tempat lain di tubuh).
  • Jenis kanker payudara.
  • Kadar reseptor estrogen dan reseptor progesteron dalam jaringan tumor.
  • Tingkat reseptor tipe 2 faktor pertumbuhan epidermal manusia (HER2/neu) dalam jaringan tumor.
  • Apakah jaringan tumor adalah tripel negatif (sel yang tidak memiliki reseptor estrogen, reseptor progesteron, atau kadar HER2/neu yang tinggi).

Seberapa cepat tumor tumbuh. Seberapa besar kemungkinan tumor akan kambuh (kembali). Usia seorang wanita, kesehatan umum, dan status menopause (apakah seorang wanita masih mengalami periode menstruasi). Apakah kanker baru saja terdiagnosis atau sudah kambuh (kembali).

Five types of standard treatment are used: Surgery, Radiation therapy, Chemotherapy, Hormone therapy, Targeted therapy. Some treatments for breast cancer may cause side effects months or years after treatment has ended. New types of treatment are being tested in clinical trials.  High-dose chemotherapy with stem cell transplant.

Genetik (Hereditary)

Semua subtipe tumor berasal dari sel punca atau sel progenitor yang sama. Fenotipe tumor yang berbeda kemudian ditentukan oleh peristiwa transformasi subtipe-spesifik.

Setiap subtipe tumor dimulai dari satu jenis sel (sel induk, sel progenitor, atau sel yang berdiferensiasi). Mutasi acak dapat terakumulasi secara bertahap di sel payudara mana pun, yang mengarah pada transformasinya menjadi sel tumor ketika jumlah mutasi yang memadai telah terakumulasi.

Apa pun yang meningkatkan peluang Anda terkena penyakit disebut faktor risiko.  Memiliki faktor risiko tidak berarti Anda akan terkena kanker; tidak memiliki faktor risiko tidak berarti Anda tidak akan terkena kanker. Bicaralah dengan dokter Anda jika Anda berpikir Anda mungkin berisiko terkena kanker payudara.

Gaya Hidup Tak Sehat Penyumbang Terbesar Kanker

  • Merokok
  • Pola makan, gorengan, daging merah
  • Konsumsi Alkohol
  • Paparan sinar matahari
  • Polutan lingkungan
  • Infeksi
  • Stress
  • Obesitas
  • Kurangnya aktivitas fisik

Hati-Hati, disamping risiko kanker, Pola Hidup Tidak Sehat bisa Picu Penyakit Jantung. Fakta lain yang menunjukkan bagaimana pola hidup tidak sehat meningkatkan risiko kanker adalah hampir 25-30 persen kematian terkait kanker disebabkan oleh tembakau, 30-35 persen terkait dengan makanan, sekitar 15-20 persen disebabkan oleh infeksi, dan persentase sisanya disebabkan oleh faktor-faktor lain seperti radiasi, stres, aktivitas fisik, dan polutan lingkungan.

Pakar Kanker

Curcumin dalam Penatalaksanaan Kanker

dr Helmin Agustina Silalahi, Medical Manager Kalbe Consumer Health dalam makalahnya "Curcumin: Complementary Dalam Tatalaksana Kanker," menyebutkan bahwa terapi komplementer: perawatan yang digunakan bersamaan dengan perawatan konvensional, rasional dan divalidasi secara ilmiah.

Mengutip laporan Systematic Review: 104 studies (2012, 2016). Manfaatnya: Meningkatkan imun, Menurunkan rasa sakit, Membantu mengatasi efek samping akibat terapi atau penyakitnya sendiri, Meningkatkan kualitas hidup.

Curcumin merupakan senyawa polifenol alami yang terdapat pada rimpang kunyit. FDA: Indicate that curcumin is well tolerated and generally recognized as safe (GRAS), EFSA: asupan harian curcumin secara umum dianggap aman diterima pada manusia sehat. BPOM: Buku Saku Obat Tradisional untuk Daya Tahan Tubuh, Pedoman Penggunaan Herbal dan Suplemen Kesehatan dalam Menghadapi COVID-19 di Indonesia.

Curcumin: Pencegahan kanker. Perbaikan histologis lesi prakanker pemberian sampai dengan dosis 4-8 g/hari selama 3 bulan: Pasien dengan kanker kandung kemih yang baru direseksi, Pasien leukoplakia oral, Pasien metaplasia usus lambung, Pasien dengan cervical intraepithelial neoplasm.

Curcumin: Menurunkan efek samping terapi kanker. Operasi, radioterapi dan kemoterapi- inflamasi sel normal- radikal bebas meningkat- dermatitis, mucositis, enteritis, neumonitis, dan lain-lain.

Curcumin: Antiinflamasi & antioksidan. Colorectal cancer : 360 mg curcumin perhari selama 10-30 hari sebelum operasi vs placebo- berat badan meningkat pada pasien. Radiasi kanker payudara: curcumin vs plasebo 2 hari menjelang sampai berakhirnya siklus radiasi selama 6 minggu- mencegah dermatitis kulit pada pasien radiasi payudara. Sariawan akibat radiasi -curcumin selama 2 minggu sebelum radiasi- menurunkan kerusakan jaringan (tikus).

Kalbe Kurkumin

Curcumin: Efek Sinergis dengan Obat Kemoterapi.

Kanker payudara stadium lanjut: Curcumin (6 g/hari selama tujuh hari berturut-turut dalam setiap 3 minggu) kombinasi dengan docetaxel- efektif dan ditoleransi dengan baik.

Prostate cancer: curcumin (6 g per hari selama 7 hari berturut-turut) bersama dengan docetaxel dan prednisone-menunjukkan potensi terapeutik terhadap kanker prostat dengan akseptabilitas dan tolerabilitas pasien yang baik.

Leukaemia: Curcumin (3 x 5 g selama 6 minggu)- pasien yang menerima curcumin dan imatinib menunjukkan prognosis yang lebih baik dengan penurunan tingkat NO dibandingkan dengan pasien yang menerima imatinib saja.

Colorectal metastases stadium IV: Kemoterapi standar + 2 g Curcumin- overall survival dan ditoleransi lebih baik vs kemoterapi standar.

Kanker paru: suplementasi Curcumin membuat sel kanker peka terhadap kemoterapi dan meningkatkan apoptosis yang dimediasi oleh kemoterapi. Curcumin dapat meningkatkan kemanjuran radioterapi dalam terapi dengan menargetkan berbagai jalur.

Curcumin: Efek sinergis dengan radiasi. Melindungi sel normal dari paparan radiasi: Peradangan menurun, Rradikal bebas meneurun, Efek samping menurun. Meningkatkan sensitifitas sel kanker terhadap radiasi: dosis radiasi menurun, efek samping menurun.

Curcumin: Antisipasi resistensi kemoterapi kombinasi obat kemoterapi plus curcumin- meningkatkan sensitifitas sel kanker terhadap obat kemoterapi: kanker payudara. kanker colorectal, leukemia, kanker paru, kanker prostat.

Program Herbal Medik PDHMI

Pada webinar ini, Ketua PDHMI, Dr. dr. Slamet Sudi Santoso, M.Pd.Ked. menjelaskan tentang program, visi misi dan tujuan pendirian dari PDHMI, dalam bidang herbal medik.

PDHMI dideklarasikan pada 10 Juni 2009, dengan nama Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia (PDHMI) yang merupakan sebuah perhimpunan dokter seminat yang concern di bidang herbal.

PDHMI lahir- salah satunya atas dorongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sejak tahun 2007 yang mendorong penggunaaan herbal dalam praktek medis di Indonesia.

Dengan  Akta Notaris tanggal 10 Juni 2009- salah satu pendirinya: dr. Hardhi Pranata, SpS, MARS. Sesuai Permenkumham No. 03 Tahun 2016, nama PDHMI berubah menjadi Perkumpulan Disiplin Herbal Medik Indonesia (PDHMI) dan disahkan melalui Akta Notaris pada 15 Februari 2021. Diketuai oleh: Dr. dr. Slamet Sudi Santoso, M.Pd.Ked.

Visi PDHMI: Menjadi organisasi perkumpulan Dokter yang memiliki minat, kajian dan pengembangan herbal medik dalam bidang pendidikan, penilitian dan pengabdian masyarakat yang memiliki penguatan herbal medik dalam layanan kesehatan di Indonesia pada tahun 2030.

Misi PDHMI:

  • Menyelenggarakan pendidikan/pelatihan dan penelitian yang terintegrasi serta berorientasi pada pemakaian obat herbal medik.
  • Melaksanakan transformasi dalam pendidikan dan penelitian untuk mewujudkan layanan kesehatan masyarakat yang lebih baik dengan menggunakan herbal medik.
  • Menyebarluaskan hasil penelitian dan pendidikan untuk masyarakat akademik dan awam akan pentingnya potensi tanaman herbal bangsa Indonesia.
  • Meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak, baik pemerintah dan non pemerintah dalam menggali tanaman obat yang merupakan potensi tanaman bangsa Indonesia.

Tujuan dari PDHMI:

  • Menghimpun, membina dan melindungi seluruh dokter yang berminat serta memiliki persamaan persepsi dalam bidang herbal medik.
  • Mengembangkan ilmu herbal medik berlandaskan "evidence based medicine" dan melakukan pelayanan kesehatan menurut kaidah standar pelayanan yang berlaku.
  • Membina dan mengembangkan kompetensi profesi serta kesejahteraan anggota.
  • Membina kerjasama dengan berbagai institusi pendidikan terkait, baik di dalam maupun luar negeri dalam upaya meningkatkan pengetahuan, keterampilan serta penguasaan teknologi dan riset.
  • Menyusun standar pelayanan herbal medik yang dapat menjadi acuan dalam penyelenggaraan pelayanan herbal medik yang aman dan bermutu.
  • Melakukan kerjasama kepada dokter serta mengedukasi masyarakat pengguna herbal medik
  • Bersama pemerintah dan masyarakat, mengembangkan dan mendayagunakan sumber daya herbal medik yang terbukti aman dan bermanfaat secara optimal bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat

Program PDHMI:

  • Pendidikan: Pembuatan modul herbal. Perancangan short course dan seminar. Dosen blok herbal di FK. Penambahan kompetensi.
  • Penelitian: Studi etnobotani. Pre-Klinis. Klinis. Post marketing surveillance produk industri
  • Pelayanan: Pengembangan griya sehat dan Pelayanan integrasi.
  • Organisasi dan hukum: Legalisasi organisasi. Melakukan MOU dengan berbagai institusi. Legalisasi praktek mandiri dokter herbal medik.
  • Humas dan publikasi: Pameran produk jadi anggota PDHMI dan penulisan buku-buku herbal.
  • Pengabdian masyarakat: Pembuatan kebun Jamu dan pelatihan Jamu untuk masyarakat. Redaksi JamuDigital.Com


Kolom Komentar
Berita Terkait

JAMU DIGITAL: MEDIA JAMU, NOMOR SATU

Tentang Kami

@ Copyright 2024. All Right Reserved.  www.jamudigital.com

  Link Media Sosial Jamu Digital: