![]() |
Forum nasional ini membahas Kemandirian dan Ketahanan Industri Sediaan Farmasi, menghadirkan narasumber dari kementerian terkait, peneliti, asosiasi, dan industri Farmasi. |
JamuDigital.Com- Media Jamu, Nomor Satu. Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI., Agusdini Banun S., memaparkan empat tujuan pelaksanaan Forum Nasional Kemandirian dan Ketahanan Industri Sediaan Farmasi, selama dua hari, pada Senin-Selasa, 08-09 November 2021 di Yogyakarta, dan secara nasional melalui daring.
"Tahun ini sudah genap 5 tahun instruksi Bapak Presiden dalam rangka mewujudkan kemandirian dan meningkatkan daya saing industri Farmasi melalui Inpres Nomor 6 Tahun 20216 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan," jelas Agusdini Banun pada awal laporannya.
Kita melihat bahwa industri farmasi sudah mulai bergerak kearah hulu produksi pengembangan obat baik dari pharmaceutical ingredient kimia maupun bioteknologi. Namun demikian pandemi COVID-19 telah menyadarkan kita bahwa kita harus berbuat lebih, Agusdini Banun menambahkan.
Kegiatan riset perlu dipacu untuk mengembangkan inovasi termasuk kegiatan uji klinik untuk mendukung pengembangan industri Farmasi di Indonesia. Upaya percepatan khusus yang bersifat luar biasa untuk menumbuhkan ekosistem industri Farmasi yang kondusif juga harus dilakukan.
Forum Nasional Kemandirian dan Ketahanan Industri Sediaan Farmasi ini bertujuan: Pertama, Mendorong kemandirian sediaan Farmasi baik untuk bahan baku obat kimia, bioteknologi, vaksin dan natural dengan indikator TKDN yang efektif.
Kedua, membahas strategi untuk percepatan peningkatan penggunaan sediaan farmasi dalam negeri. Ketiga, membahas isu-isu kebijakan strategis dan kemajuan dalam kebijakan kemandirian sediaan farmasi. Keempat, meningkatkan sinergitas pengembangan sediaan farmasi produksi dalam negeri dari hulu ke hilir.
Melalui forum ini, lanjut Agusdini Banun, diharapkan menghasilkan rencana strategis yang disepakati oleh para stakeholders yang terdiri dari akademisi, pelaku usaha dan pemerintah bagi percepatan pengembangan bahan baku produksi lokal yang terdiri dari empat pilar yaitu: FBA kimia, Biopharmaceutical, Vaksin dan Natural. Serta peningkatan penggunaannya di tanah air dan untuk di ekspor.
- Berita Terkait: Menko Luhut Binsar Pandjaitan: Jangan Ragu untuk Kemandirian Obat Nasional
- Berita Terkait: Pengembangan Firofarmaka Menjadi Fokus Utama Pengembangan Produk Natural
- Berita Terkait: Komisi IX DPR RI Mendukung Kemandirian Farmasi dan Penggunaan OMAI di Yankes
Pada acara ini, akan dilakukan forum nasional membahas tentang Kemandirian dan Ketahanan Industri Sediaan Farmasi menghadirkan narasumber ahli di bidangnya dari kementerian lembaga terkait. Dari peneliti, asosiasi, dan industri farmasi.
Kemudian ada pameran sediaan farmasi secara virtual. Menampilkan produk bahan baku obat, vaksin, dan produk karya anak bangsa yang terdiri dari industri farmasi, industri ekstrak bahan alam, industri usaha obat tradisional serta P4TO- Pusat Pengolahan Pasca Panen Tanaman Obat.
"Serta ada acara business matching yang bertujuan untuk mempertemukan peneliti dengan produsen sediaan farmasi khususnya untuk produk fitofarmaka," Agusdini Banun mengungkapkan. Redaksi JamuDigital.Com