Penyerahan Penghargaan Tenaga Kesehatan Teladan Awards 2022, di Jakarta, Jumat, 11 November 2022. |
JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Sebanyak 220 orang tenaga kesehatan teladan menerima penghargaan tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan.
Apresiasi tersebut diberikan kepada 70 orang tenaga kesehatan teladan kategori Puskesmas, 74 tenaga kesehatan teladan kategori rumah sakit milik pemerintah daerah, 76 orang tenaga kesehatan teladan kategori rumah sakit vertikal milik Kementerian Kesehatan, dan 29 orang kader posyandu teladan yang diusulkan dari setiap provinsi di Indonesia.
Diantara 220 Tenaga Kesehatan Teladan 2022 tersebut adalah Dr. dr.Pamudji Utomo, Sp.OT (K), Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama RSO Prof. Dr. R. Soeharso, Solo, sebagai Dokter Pendidik Klinis RS Vertikal.
Mengutip data di web pddikti.kemdikbud, Doktor Pamudji Utomo adalah Lektor Kepala Universitas Sebelas Maret Solo, Bidang Studi Orthopedik dan Traumatologi. Riwayat mengajar mata kuliah antara lain: Cidera Olahraga, Faal Olahraga.
Pria kelahiran Magetan, 28 Februari 1962 ini menempuh pendidikan dokter (S1 Tahun 1988 dan S2 Tahun 1997 di Universitas Airlangga) dan meraih gelor Doktor Tahun 2016 di Universitas Brawijaya Malang.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas menyampaikan apresiasi dan rasa hormat kepada para nakes Indonesia atas jasanya terhadap negara.
"Saya ucapkan selamat dan sukses bagi yang telah mendapatkan penghargaan ini. Mudah-mudahan keteladanan Bapak/Ibu akan menginspirasi teman-teman tenaga kesehatan di seluruh Indonesia dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, bangsa, dan negara," ujarnya pada acara Tenaga Kesehatan Teladan Awards 2022, di Jakarta, Jumat, 11 November 2022.
Penghargaan ini, dikatakan Menteri Anas, juga menjadi salah satu bentuk nyata birokrasi yang berdampak. Para nakes diharapkan untuk terus mengembangkan inovasi sesuai dengan perkembangan teknologi dan pengetahuan yang terus bergerak maju.
"Kontribusi para nakes ini luar biasa, terutama di masa COVID-19 ini. Jasa-jasanya terasa. Maka inovasi terkait layanan kesehatan dan playanan public ini menjadi penting untuk dikembangkan, khususnya di daerah-daerah," imbuhnya.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengingatkan terdapat dua tugas utama para tenaga kesehatan. Selain menyembuhkan orang sakit, para nakes juga bertugas untuk menjaga agar rakyat Indonesia dapat tetap sehat.
"Kadang kita lupa, tugas yang lebih besar adalah menjaga agar 270 juta masyarakat kita hidupnya tetap sehat. Itu yang lebih penting, lebih utama, dan jauh lebih baik untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat kita," jelas Menteri Budi.
- Berita Terkait: 70 Tahun RS Ortopedi Soeharso Berkembang Berbasis Humanisme
- Berita Terkait: Wakil Presiden Indonesia: Canangkan Gerakan Nasional Melawan Osteoporosis
- Berita Terkait: Webinar Internasional: Solusi Sehatkan Tulang dan Sendimu
Merawat Semangat Founding Father Prof Soeharso
Saat berbincang dengan Founder JamuDigital, pada 12 November 2021 di ruang kerjanya RS Ortopedi Soeharso, Solo, Doktor Pamudji Utomo menjelaskan bahwa dalam memperingati 70 tahun- hari jadi Rumah Sakit Ortopedi (RSO) Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta akan dijadikan momentum untuk menggelorakan kembali dan merawat semangat the founding father, Prof. Soeharso.
"Semangat itu adalah membangun pusat unggulan pengembangan bidang ortopedi di Tanah Air bahkan dunia," ungkapnya dalam sambutan pada buku "70 Tahun RSO Soeharso."
Salah satu tantangan, ketika terjadi pandemi COVID-19- yang melanda dunia, termasuk Indonesia, telah mengubah tatanan, pola interaksi, dan perilaku yang memerlukan kreativitas dan inovasi.
Merespon hal ini, lanjut Pamudji Utomo, bahwa pandemi yang mempercepat pergeseran paradigma dari analog ke serba digital, maka perlu penyesuaian dalam pengelolaan rumah sakit.
"Misalnya terwujudnya beberapa program seperti sistem pendaftaran online, melalui Sistem Integrasi Rawat Jalan (Siraja). Platform ini memberikan kemudahan bagi pasien untuk memilih dokter, waktu periksa, tanpa harus mengantre di loket. Harapannya, pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih prima," tambahnya.
Berikutnya, RSO juga mengembangkan platform paper less dan touchless untuk sirkulasi informasi khususnya data rekam medis. Apabila, semula data ini harus disimpan dalam ruang besar dengan rak-rak menjulang, kini cukup disimpan dalam server dengan ruang yang lebih sempit.
Digitalisasi rekam medis mempermudah akses data. Kini, mencari data cukup dengan mengetik nomor rekam medis dan semua akan keluar di monitor. Sebelumnya, petugas harus membuka satu per satu yang tentu menyita waktu banyak, apabila dilakukan kepada 300-400 pasien per hari.
Kemajuan ini meningkatkan efisiensi, meski pada tahap awal biaya investasinya cukup besar Namun, pada pengembangan berikutnya investasi ini mendukung RSO mengembangkan sistem mahadata untuk meningkatkan pelayanan dan terapeutik.
Tak hanya itu, RSO terus berbenah dengan mendekatkan diri pada khalayak melalui berbagai platform digital lainnya, seperti: fasilitas webinar, podcast. Youtube, dan lainnya. Ada pula layanan telemedicine yang memungkinkan pasien berkonsultasi jarak jauh.
Menurut Pamudji Utomo, manajemen rehabilitasi ortopedi juga makin maju. Kini, RSO mengembangkan teknik penggantian tulang dengan memanfaatkan tulang sapi yang disterilisasi dan dikombinasikan dengan sumsum. Selain itu, tulang pengganti juga dapat dibuat dari cangkang telur yang sumbernya tersedia melimpah di Indonesia.
RSO Soeharso juga mendorong, agar bangsa Indonesia dapat mengurangi ketergantungan impor alat kesehatan dengan memproduksi sendiri di dalam negeri. Sebagai contoh, alat untuk memperpanjang tulang bisa diproduksi di sini.
Pada usianya yang 70 tahun, RSO Soeharso diharapkan menjadi pusat unggulan atau center of excellence ilmu ortopedi di Tanah Air dan di kancah global, Pamudji Utomo menegaskan.
Mendapat Rekor MUI Senam Sendi Tulang
RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso atau RSO Dr. Soeharso berhasil memecahkan rekor MURI saat menggelar kegiatan senam sendi dan tulang yang disebut senam sentul untuk kategori jumlah peserta terbanyak. Rekor dari Museum Rekor Indonesia dicatat pada Ahad, 28 Agustus 2022 saat RS tulang itu mengadakan senam sentul di halaman rumah sakit yang disebar dalam sebelas titik
Gelaran senam sentul kolosal itu merupakan rangkaian acara puncak peringatan HUT ke-71 RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso. Perwakilan dari MURI, Sri Widayati, menyatakan pemecahan rekor untuk kegiatan senam sentul dengan jumlah peserta terbanyak itu resmi dicatat di MURI sebagai rekor ke-10.518.
"Tercatat jumlah peserta senam sentul ini ada 1.808 peserta dan hari ini kami langsung menyerahkan penghargaannya kepada RSO Prof. Dr. R. Soeharso sebagai penyelenggara kegiatannya. Untuk senam sentul ini baru kali pertama diadakan dan pas sekali dilaksanakan oleh RSO Prof. Dr. R. Soeharso," ujar Widayati kepada awak media seusai penyerahan piagam MURI di rumah sakit setempat, Ahad, 28 Agustus 2022.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama RSO Prof. Dr. R. Soeharso Solo, Pamudji Utomo, mengungkapkan awalnya kegiatan senam itu diperkirakan akan melibatkan sekitar 1.000 peserta. Namun belakangan jumlah tersebut bertambah karena tingginya animo masyarakat untuk mengikuti kegiatan tersebut.
"Ternyata jumlah peserta yang tercatat hari ini melebihi perkiraan semula yaitu sebanyak 1.808 orang yang terdiri atas seluruh pegawai beserta keluarga, klub senam, institusi pendidikan, Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (PERWATUSI), tamu undangan dan pensiunan pegawai," kata Pamudji.
Senam sentul ini menggerakkan seluruh persendian dan mengoptimalkan kekuatan tulang untuk pencegahan osteoporosis dan osteoarthritis
Meluncurkan Aplikasi RSO PINTAR
Aplikasi RSO PINTAR, 3D Score, dan RSO’s New Website Design diresmikan pacda puncak Acara HUT ke-71 RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta, pada 28 Agustus 2022.
Plt. Direktur Utama RSO, Pamudji Utomo, menjelaskan kegiatan itu dimaksudkan sebagai upaya promotif, kuratif, dan preventif bagi masyarakat agar lebih memperhatikan kesehatan tulang sejak dini.
"Aplikasi RSO Pintar adalah aplikasi yang melayani telekonsultasi untuk pasien lama dan baru khususnya konsul dengan Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi," katanya.
Pamuji mengatakan aplikasi ini memuat sekitar 15.000 video/foto latihan, sehingga pasien bisa diresepkan program latihan yang terukur dengan durasi tertentu. Sehingga pihaknya harus menggandeng vendor dari Inggris guna pembuatan aplikasi itu.
"Aplikasi ini juga memberikan edukasi latihan dari fisioterapis, terapis okupasi, terapi wicara, psikologi, gizi dan farmasi. Tujuannya untuk memberikan layanan rehabilitasi medik plus, baik untuk program non operatif, pre operatif dan post operatif," jelasnya. Redaksi JamuDigital.Com