Babak Baru, RSP Unair Integrasikan Layanan Kesehatan Konvensional dengan Tradisional
Tanggal Posting : Rabu, 10 Juli 2019 | 07:06
Liputan : Redaksi - Dibaca : 2533 Kali
Babak Baru, RSP Unair Integrasikan Layanan Kesehatan Konvensional dengan Tradisional
Dirjen Pelayanan Kesehatan, Kemenkes RI., dr. Bambang Wibowo, Sp.OG (K) meresmikan Integrasi Pelayanan Kesehatan Konvensional dengan Tradisional di RSP Unair. Foto: Dok.Kemenkes RI.

JamuDigital.Com. Rumah Sakit Pendidikan Universitas Airlangga (RS Unair) mengintegrasikan layanan konvensional dengan tradisional. Layanan tersebut dikemas dalam tiga layanan baru, yaitu: Airlangga Aesthetic Center, Poliklinik Layanan Tradisional dan Komplementer, dan Integrated Digital Design Center For Medical Unair Hospital - ITS, yang diresmikan pada Senin, 8 Juli 2019.

Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehartan RI, dr. Bambang Wibowo Sp.OG (K) mengatakan, sebagai rumah sakit pendidikan, baru RSP Unair yang mengintegrasikan layanan konvensional dengan tradisional. Sebelumnya, sejumlah rumah sakit yang menyediakan layanan ini belum berstatus RS Pendidikan.

"Kami tentu mengapresiasi layanan yang baru pertama kali dimiliki oleh rumah sakit pendidikan di Indonesia. Di Negara lain sudah banyak model ini, nah di Indonesia ini bisa menjadi contoh bagi rumah sakit pendidikan lain di Indonesia," ungkapnya.

Tidak hanya itu, model pelayanan yang mengintegrasikan layanan konvensional dan tradisional ini memberikan banyak manfaat bagi masyarakat luas. Pasalnya, masyarakat akan memiliki banyak pilihan untuk melakukan pengobatan. Karena setiap masyarakat memiliki keyakinan sendiri terkait model pengobatan yang dipilih.

"Kami tahu, sumber daya layanan pengobatan tradisional di Indonesia ini sangat banyak. Dengan hadirnya integrasi layanan ini dan didukung banyaknya riset yang dilakukan oleh akademisi dan dokter di sini, tentu akan semakin meningkatkan kualitas layanan dan bukti ilmiah layanan," ungkapnya.

Direktur RS Unair, Prof. Dr. dr. Nasronudin, Sp.PD mengungkapkan RS Pendidikan Unair telah diberikan keleluasaan dalam berkembang oleh universitas. Sehingga tidak hanya bergantung dengan pendanaan dari BPJS saja. Dalam salah satu layanan tradisional yang diresmikan, Prof Nasronudin mengungkapkan terdapat fasilitas akupuntur hingga pijat tradisional yang dilakukan oleh ahli. "Tenaga di RS Unair ini ya dari universitas, nantinya akan ada riset yang mendukung perbaikan layanan dan kebijakan baru,"urainya.

Sehingga akan ada sinergi antara akademisi, pebisnis, pemerintah serta masyarakat. Jadi masyarakat diajak berkomunikasi yang dibutuhkan apa sehingga bisa dikembangkan layanan yang memenuhi kebutuhan masyarakat. "Eranya sekarang kerjasama, termasuk pasien dan keluarga diajak kerjasama untuk peningkatan kerjasama. Dokter tidak lagi otoriter,"lanjutnya.

Kerjasama juga dilakukan dengan ITS, lanjutnya, dengan mengembangkan berbagai produk teknologi sejak dua tahun terakhir. "Kami memberikan laboratorium khusus untuk pengembangan produk kami dengan tenaga ahli dari ITS,"ujarnya.

Sementara itu, Rektor Unair, Prof. Moh. Nasih mengatakan bahwa integrasi layanan kolaborasi tersebut, menjadi sangat penting agar semua bisa saling berkontribusi dan berjalan dengan baik. Terkait dengan pengobatan tradisional, Prof. Nasih menegaskan bahwa pihaknya juga telah melakukan penghitungan dengan baik khususnya terkait SDM.

"Kami juga didorong untuk melahirkan progam studi S1 Pengobatan Tradisional. Namun, sebelum program studi itu ada, kami ingin memastikan bahwa kelak para lulusan memiliki kemampuan lapangan pekerjaan yang baik," tutur Prof Nasih. (Sumber: https://surabaya.tribunnews.com/2019/07/08/bisa-jadi-contoh-rsp-di-indonesia-rs-unair-integrasikan-layanan-konvensional-dan-tradisional?page=all). Redaksi JamuDigital.Com.


Kolom Komentar
Berita Terkait

JAMU DIGITAL: MEDIA JAMU, NOMOR SATU

Tentang Kami

@ Copyright 2024. All Right Reserved.  www.jamudigital.com

  Link Media Sosial Jamu Digital: