BPOM Dukung Kemandirian Obat dan Pengembangan Industri Farmasi Dalam Negeri
Tanggal Posting : Minggu, 30 Januari 2022 | 21:48
Liputan : Redaksi JamuDigital.com - Dibaca : 1387 Kali
BPOM Dukung Kemandirian Obat dan Pengembangan Industri Farmasi Dalam Negeri
Badan POM terus melakukan langkah strategis dalam upaya percepatan penanganan pandemi COVID-19

JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU.  Badan POM terus melakukan langkah strategis dalam upaya percepatan penanganan pandemi COVID-19 dan terus mendukung industri farmasi serta lembaga penelitian dalam pemenuhan persyaratan produksi dan registrasi  untuk pengembangan obat dan penemuan obat baru. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Pengawasan Produksi Obat, Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Badan POM, Togi Junice Hutadjulu yang mewakili Kepala Badan POM dalam acara Muktamar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) XXXI pada Kamis (20/11/2022).

Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber dan pembicara Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Abdul Kadir; Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Bappenas, Subandi; Ketua IDI, Moh. Adib Khumaidi; Amal C. Sjaaf; dan Menaldi Rasmin. Acara yang diselenggarakan secara q tersebut diikuti oleh 648 peserta.

"Badan POM mendukung riset pengembangan obat COVID-19 dengan terlibat dari hulu sampai hilir pada proses pengembangan obat dan obat herbal bekerja sama dengan akademisi, bisnis, pemerintah, dan masyarakat (ABGC) serta mengawal percepatan hilirisasi produk riset menjadi produk komersial untuk kemandirian bangsa", ucap Togi J. Hutadjulu. Pada kesempatan ini, Togi memaparkan materi Transformasi Penataan Sub Sistem Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dalam Kemandirian, Ketersediaan, dan Keterjangkauan Obat dan Vaksin.

Pada kesempatan tersebut, Direktur Pengawasan Produksi Obat, Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Badan POM juga memaparkan tahapan pendampingan Badan POM dalam uji pra klinik dan klinik obat bahan alam, yaitu pendampingan penyusunan protokol uji pra klinik dan klinik melalui konsultasi online/offline; evaluasi protokol uji praklinik/klinik, persetujuan pelaksanaan uji pra klinik/persetujuan pelaksanaan uji klinik (PPUPK/PPUK); pendampingan pelaksanaan uji praklinik/klinik, melalui konsultasi online/offline; dan inspeksi Cara Uji Klinik yang Baik (CUKB).

Di samping itu, Badan POM turut melakukan percepatan pelayanan publik untuk mendukung ketersediaan obat dan vaksin melalui simplifikasi dan percepatan registrasi; serta percepatan penilaian Cara Produksi Obat yang Baik (CPOB).

"Badan POM siap untuk terus bekerja sama dengan lintas sektor dalam mendorong pengembangan industri farmasi dalam meningkatkan kemandirian dan daya saing produk Indonesia" tutup Togi J. Hutadjulu. (Sumber Berita: https://pom.go.id/new/view/more/berita/24825/Langkah-Strategis-Badan-POM-Dukung-Kemandirian-Obat-dan-Pengembangan-Industri-Farmasi-Dalam-Negeri.html) Redaksi JamuDigital.Com


Kolom Komentar
Berita Terkait

JAMU DIGITAL: MEDIA JAMU, NOMOR SATU

Tentang Kami

@ Copyright 2024. All Right Reserved.  www.jamudigital.com

  Link Media Sosial Jamu Digital: