![]() |
Kunci pencegahan obesitas yang dapat memicu penyakit jantung adalah gaya hidup sehat. |
JamuDigital.Com- MEDIA JAMU, NOMOR SATU. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memperingati Hari Obesitas Sedunia/ World Obesity Day (WOD) dengan menggelar temu media melalui Zoom Meeting pada Senin, 4 Maret 2024. Dengan mengusung tema global, yakni "Let’s Talk about Obesity", yang diterjemahkan dalam tema nasional menjadi: "Ayo, Lawan Obesitas."
Tema tersebut memiliki 2 pesan khusus yang akan disampaikan, yakni:
1) Masyarakat memahami tentang faktor risiko dan mau mengubah perilaku untuk mencegah obesitas sejak dini serta melakukan deteksi dini secara teratur di Posbindu maupun fasyankes;
2) Pelayanan paripurna bagi penyandang obesitas untuk pengendalian penyakit sehingga mencapai berat badan yang normal.
Dr. Elsye, yang menjadi narasumber pada temu media tersebut, menyampaikan, ciri-ciri obesitas seperti lingkar pinggang laki-laki > 90 cm dan perempuan > 80 cm; tekanan darah ≥ 130/85 mmhg, gula darah puasa > 100 mg/dL; dan kadar kolesterol, yakni trigliserida ≥ 150 mg/dL, serta HDL < 40 mg/dL (laki-laki) dan < 50 mg/dL (perempuan).
"Apabila kita memiliki tiga dari lima gejala di atas, menurut International Diabetes Federation, ini sudah termasuk sindroma metabolik. Jika kita duduk minimal empat jam, kita bisa memiliki kumpulan gejala sindroma metabolik ini. Harus hati-hati kalau kita memiliki sindroma metabolik, tentunya risiko penyakit jantung akan meningkat,’ Kata Dr. Elsye.
- Berita Terkait: Aplikasi Teman Bumil, Diganjar Penghargaan Pencegahan Stunting
- Berita Terkait: Minyak Boreh Kekinian NOKILIR, Inovasi Dua Ahli Farmasi Indonesia
- Berita Terkait: 10 Buah Ini Dapat Meredakan Nyeri Sendi Pada Tubuh
Dikutip dari website Kemenkes, Dr. Elsye mengatakan, kunci pencegahan obesitas, yang dapat memicu penyakit jantung, adalah gaya hidup sehat. Aktivitas fisik dan nutrisi harus dijaga dan seimbangan agar pola hidup sehat menjadikan tubuh bugar dan terhindar dari penyakit.
Menurut WHO dan Kemenkes, gaya hidup sehat mencakup:
- Konsumsi berbagai macam sayur dan buah segar (minimal 400 g/hari),
- Konsumsi makanan/minuman rendah lemak, gula, dan garam,
- Hindari minuman beralkohol,
- Jaga berat badan dan komposisi lemak tubuh tetap ideal,
- Hidup aktif setiap hari,
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan Dr. Eva mengatakan, tantangan dalam pelaksanaan pencegahan dan pengendalian obesitas, di antaranya kesadaran masyarakat bahwa obesitas merupakan penyakit.
Data Riskesdas pada 2018 menunjukkan adanya peningkatan angka prevalensi obesitas, yaitu 21,8%, dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 14,8%.
"Teknologi yang tidak mendukung aktivitas fisik dimana mudahnya transportasi dan gawai sehingga membuat masyarakat Indonesia malas bergerak kemudian peran pemerintah daerah yang masih perlu kita dorong untuk menciptakan lingkungan yang kondusif melalui aturan dan ruang-ruang, menyiapkan ruang-ruang olahraga untuk masyarakat," kata Direktur P2P Dr. Eva dalam temu media melalui Zoom Meeting.
Dr. Eva melanjutkan, meningkatnya pengetahuan, kesadaran serta kepedulian masyarakat terhadap obesitas dengan melakukan deteksi sedini mungkin merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan dan kebugaran serta menghindari penyakit tidak menular seperti diabetes mellitus, hipertensi, dan lain-lain.
"Dari sisi pelayanan kesehatan, pelayanan terhadap penyandang obesitas harus dilakukan secara paripurna mulai dari upaya deteksi dini faktor risiko PTM yang dilakukan secara mandiri di Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu PTM atau Posyandu), puskesmas, maupun fasilitas pelayanan kesehatan lainnya," kata Dr. Eva.
Dr. Eva juga mengungkapkan, obesitas sangat mungkin dicegah dengan menerapkan perilaku hidup sehat. Penerapan perilaku hidup sehat ini memerlukan komitmen setiap individu untuk ikut bertanggung jawab atas kesehatan dirinya.
"Untuk itu, saya mengajak segenap hadirin untuk segera merubah gaya hidup menjadi lebih sehat untuk mencegah obesitas, di mulai dari diri sendiri dan ikut serta menjadi agen perubahan bagi keluarga dan orang-orang terdekat serta masyarakat pada umumnya," ungkap Direktur P2PTM. Redaksi JamuDigital.Com